LINGKARPENA.ID | Ramai di media sosial dan perpesana aplikasi, sejumlah pengunjung di pesisir pantai Citepus Kebon Kalapa, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi dikejutkan dengan penemuan ubur ubur yang terdampar di pinggir pantai.
Berdasarkan hasil penelusuran, penemuan ubur ubur terdampar terjadi di pinggir pantai Citepus Kebon Kalapa, Kamis, (27/7/23) kemarin. Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu warga Citepus, Asep Edom Saepulloh (46). Ia mengatakan ubur ubur yang ditemukan berwarna jingga atau disebut oleh masyarakat setempat “Jalatrong”.
Ubur-ubur pertama kali ditemukan kemarin pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu salah seorang pengunjung atau wisatawan tengah berjalan jalan di pantai dan melihat sejumlah ubur ubur terdampar.
Menurut Asep Edom, terdamparnya ubur ubur tersebut diduga akibat terseret ombak besar. Pasalnya saat malam hari terjadi gelombang pasang air laut, sehingga hewan laut tersebut ikut terseret dari tengah ke darat atau pantai.
“Itu sepertinya dampak kemarin malam ombak besar, nah biasanya kan hewan ubur ubur ini hidupnya diperairan tengah, muncul malam hari, karena mungkin air pasang besar jadi terdampar sampai ke pinggir,” ujar Asep Edom.
Asep Edom menerangkan keberadaan hewan ubur ubur tersebut cukup berbahaya terlebih jika menyengat kulit manusia dan bisa menimbulkan luka bakar.
“Lumayan bahaya, sengatannya ke kulit bisa hangus, apalagi nyengat didada, deket jantung itu bahaya, terlebih untuk lansia ataupun balita,” jelasnya.
Lanjut Asep Edom, namun untuk kondisi saat ini setelah dirinya sejak pagi kembali melakukan pengecekan sepanjang pantai Citepus Kebon Kalapa keberadaan ubur ubur tidak terlihat kembali.
“Nah dari hari kemarin sudah saya himbau, baik masyarakat setempat dan juga pengunjung yang ada untuk waspada dan hati hati,” terangnya
“Alhamdulillah untuk hari ini aman, ubur ubur sudah tidak ada, kalau kemarin memang ada beberapa terdampar, saya pungutin saya bakar,” pungkasnya.