Lingkarpena.id, SUKABUMI – Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menegaskan agar sekolah menerapkan kurikulum adaptasi kebiasaan baru dalam proses pembelajaran. Jangan mengejar target atau menggunakan kurikulum 2013.
Legislator asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai, kurikulum adaptasi bisa disederhanakan. Mulai dari materi, jam pelajaran, kontek, dan kontennya pun sekarang sudah simpel.
“Kalau hari ini masih ada sekolah yang menggunakan kurikulum 2013, yang masih utuh 100 persen, saya minta dihentikan, karena bikin anak – anak stres,” tandasnya kepada lingkarpena.id seusai membuka workshop pendidikan guru dan kepala sekolah se-Sukabumi di Hotel Horison Kota Sukabumi, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: Masa Depan Pendidikan Anak Desa Menurut Mahasiswa UMMI
Baca juga: Padepokan Mundingwangi Surade Adakan Sekolah Warga Gratis
Syaiful Huda yang juga sebagai Ketua DPW PKB Jawa Barat mengungkap, kasus siswa bunuh diri di beberapa tempat itu betul adanya, karena beban terlalu padat berat. Maka dari itu, ia meminta sekolah menggunakan kurikulum adaptasi.
“Kasus di beberapa tempat, siswa bunuh diri itu betul, karena bebannya terlalu padat berat. Maka dari itu kita minta menggunakan kurikulum adaptasi saja,” tandasnya.
Menanggapi implementasi program pendidikan jarak jauh (PJJ) di Sukabumi, Huda mengatakan baru 40 persen. Sehingga butuh kebijakan, terobosan, dan alternatif supaya implementasi program PJJ di masa pandemi Covid-19 di Sukabumi ini lebih dari 40 persen.
“Tadi sudah ada solusi untuk meningkatkan itu, misalnya guru – guru berkeliling, kemudian perlu pengadaan smartphone, karena tidak cukup hanya dengan kuota saja,” pungkasnya.
Reporter : Garis NB
Redaktur : Alan