Budidaya Lebah Madu Trigona di Limusnunggal Terkendala Modal

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, memiliki potensi lebah madu trigona yang sangat melimpah. Pasalnya, banyak warga desa yang memiliki sarang lebah madu trigona ini.

Untuk memaksimalkan potensi madu trigona, Pemerintah Desa (Pemdes) mendorong pelatihan pemindahan sarang lebah melalui Program Peranan Wanita Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).

Sekertaris Desa Limusnunggal, Asep Fajar mengatakan, selama ini warga hanya menggunakan bambu sebagai media untuk beternak madu trigona. Maka dari itu, pemdes melalui penyuluh kehutanan mendorong pelatihan pemindahan sarang madu dari bambu ke kotak kayu.

Baca juga:  Kades Karang Tengah Ajak Kades Se-Sukabumi Kerjasama Hukum

Baca juga: Butuh Investor, Potensi Garam Terbaik di Tegalbuleud Tak Bisa Diolah

Baca juga: Pemdes Loji Cari Investor Kembangkan Situs Kubang Hejo

“Tujuannya, agar lebah dapat berkembang biak lebih banyak lagi, sehingga madu yang dihasilkan pun akan semakin banyak. Selain itu, sarang lebah dari kayu ini dapat memudahkan peternak saat melakukan proses pemanenan,” ungkapnya kepada Lingkarpena.id Jumat (6/11/2020).

Baca juga:  Rumah Kuncen Kuburan Ludes Terbakar, di Bantargadung Sukabumi

Untuk memudahkan pemasarannya, lanjut dia, Pemdes bersama Kelompok Tani Kitri sebagai wadah peternak madu di desanya, akan menggandeng Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) serta penyuluh dari Dinas Kehutanan.

“Kelompok tani ini merupakan binaan penyuluh dari kehutanan. Jadi pemasarannya pun akan dibantu oleh mereka, selain kehutanan dan Disnakertrans,” terangnya.

Baca juga: Gali Potensi, Sejumlah Kades Diskusi Kemajuan Desa

Baca juga:  Dinas PU Terus Perbaiki Infrastruktur, Ini Respon Kepala Desa di Selatan Sukabumi

Baca juga: Desa Kertaangsana Gandeng Perhutani Kembangkan Potensi Wisata

Selama ini, tambah dia, peternak madu trigona hanya menggunakan dana swadaya saja dan sepat mengajukan permohonan bantuan kepada dinas terkait, terutama Bank Jawa Barat (BJB).

“Tapi hingga saat ini, pengajuan bantuan tersebut belum mendapatkan respon dari dinas maupun BJB. Sementara bantuan permodalan untuk usaha warga ini sudah sangat di butuhkan,” tandasnya.

Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Garis Nurbogarullah

Pos terkait