LINGKARPENA.ID | Pagelaran Wayang Golek di Haul KH. Syaikh Ibnu Mas’ud RD Didi Djadjadinata yang biasa disebut Abah Didi, dengan tema menyampaikan Siar Islam melalui dakwah media wayang Acara digelar di Pesantren Almas Udiah Rindu Alam Desa Kerta Angsana Kecamatan Nyalindung, (16/01/23) kemarin.
Wayang Golek menampilkan Juru Brata Kidalang Asep Setiawan dengan Penyampaian Siar Islam dalam Bahasa Sunda “Silib, Sindir, Simbul, Siloka, Sasmita”.Pesan yang disampaikan dengan penuh kearipan budaya.
Warga masyarakat begitu antusias menyaksikan pagelaran Wayang Golek k tersebut.
Turut hadir seluruh pengurus Persatuan Padalangan Indonesia (PEPADI) Korwil 5 dan pengurus Yayasan Citra Padalangan (YCP) Kabupaten Sukabumi.
Iman Rusmandar Ketua Yayasan Citra Padalangan sekaligus Ketua Pepadi Kabupaten Sukabumi mengatakan, acara seperti ini sering kita lakukan.
“Wayang Golek merupakan gambaran pada cerita kehidupan manusia mulai dari karakter dan perilaku yang dimainkan seorang dalang,” terangnya.
“Kembali pada diri kita masing-masing Allah Subhanahu Wataala yang menciptakan semesta Alam dan Isinya. Dialah yang mengatur kehidupan duniawi. Kita harus mengimani dan percaya siapa yang menghidupkan dan memberikan segala-galanya dialah sang maha kuasa,” sambungnya.
Hal itu, tergambar dalam wayang Golek dimana dalang menaikan wayangnya dengan lakonnya. Semoga disetip pagelaran wayang golek terus memberikan motivasi supaya terus berkembang di Kabupaten Sukabumi.
“Seni Sunda Wayang Golek merupakan seni pentas yang jumlah pemainnya (Nayaga) kurang lebih 15 orang. Jadi wayang golek ini merupakan media sarana literasi, edukasi, promosi sosial kontrol dan bisa juga salah satu alat dakwah,” ujarnya.
“Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, dimana seni pentas wayang golek ini berpacu dengan seni moderenisasi dan tidak menyurutkan kami pelaku seni budaya terus untuk melestarikan kearifan lokal ini,” tutupnya.