LINGKARPENA.ID | Sebagai bahan evaluasi dan uji coba kesiapan menyeluruh dalam pengelolaan paket MBG, Yayasan Gunung Gede Bersahaja, salah satu pengelola dapur MBG di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, menggelar kegiatan pra opening, pada Selasa (5/8/2025).
Acara pra opening tersebut digelar di Halaman Kantor Desa Sirnasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Hadir dalam acara tersebut Forkopimcam Surade, UPTD PKM, para kepala sekolah penerima manfaat, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
Perwakilan Yayasan Gunung Gede Bersahaja, Bambang Jatnika, kepada awak media menuturkan, bahwa pra opening merupakan langkah awal yang dilakukan pihaknya untuk menguji kesiapan secara menyeluruh.
“Langkah ini kami ambil untuk menguji kesiapan secara menyeluruh, baik menguji kesiapan tim, peralatan, termasuk mengetahui respon dari penerima manfaat terutama soal menu yang kami sajikan. Dan kami akan melakukan louncing dalam waktu dekat,” ujarnya.
Hasil dari kegiatan ini, lanjut Bambang, nantinya akan menjadi acuan dan panduan serta bahan evaluasi dalam pelaksanaan pengelolaan MBG. Bambang berharap dengan dilakukannya pra opening akan meminimalisit terjadinya kesalahan dalam pengelolaan MBG.
Dalam kegiatan pra opening dilakukan pendistribusian paket Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada ratusan siswa SDN Linggajaya. Pendistribusian dilakukan oleh Forkopimcam dan pihak Yayasan Gunung Gede Bersahaja.
“Alhamdulilah menunya yang kami sajikan berupa nasi, ayam goreng, sayur, buah jeruk dan susu, sangat disukai para siawa.Pihak sekolah juga mengapresiasinya,” terang Bambang.
Sementara itu mewakili forkopimcam, Camat Surade, U. Suryana mengapresiasi terlaksananya program MBG ini. Ia berharap semua pihak dapat mendukung program tersebut.
“Di Kecamatan Surade baru ada 5 dapur, memang belum semuanya terlayani, Insya Allah ke depan secara bertahap tentunya akan di laksanakan. Kami lihat menu yang diberikan sudah memenuhi standar Badan Gizi Nasional,” ungkap Suryana.
Lanjut kata dia, dengan adanya makan bergizi gratis ini bisa meningkatkan status gizi anak-anak sekolah. Selain itu maanfaat lainnya bisa meringankan beban orang tua, sehingga ke sekolah siswa tidak selalu harus bawa uang jajan.
“Ketika masyarakat menemukan hal-hal yang tidak sesuai, misalnya makanannya kurang jumlahnya ataupun kualitasnya kurang baik tentunya kita akan memberikan masukan sebagai bahan evaluasi untuk lebih baik lagi,” pungkasnya.
Diketahui, dalam pengelolaan makan bergizi gratis, Yayasan Gunung Gede Bersahaja akan mendistribusikan sebanyak 4.000 paket MBG dengan jumlah sasaran penerima manfaat; 6 SMP/MTs, 15 SD/MI, 11 TK/Paud serta Kelompok Belajar (Kober) 7 Posyandu untuk Ibu Menyusui (Busui) Ibu Hamil (Bumil) dan Balita.**
