Diskominfosan Buka Suara Soal Pencatutan Sejumlah Akun Camat di Sukabumi

FOTO: Hoax, baru baru ini sejumlah akun WhatsApp palsu yang mengatas namakan nama nama Camat di Kabupaten Sukabumi, membuat resah.| Istimewa

LINGKARPENA.ID | Sejumlah camat dilingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi menyatakan kecewa dengan adanya akun WhatsApp palsu yang menggunakan foto profil mereka.

Para camat yang menjadi korban ulah oknum tak bertanggung jawab itu mengingatkan masyarakat soal modus penipuan yang mencatut namanya. Ia tegaskan bahwa akun WhattsApp tersebut bukan miliknya.

Beberapa camat yang menjadi korban pencatutan itu diantaranya, Camat Palabuhanratu Deni Yudono, Camat Surade U. Suryana, Camat Purabaya Sri Yuliani, Camat Tegalbuleud Encep Iskandar, Camat Sukalarang Ratu Badrijawati, Camat Sagaranten, Parungkuda Kurnia Lismana, Camat Jampangtengah Chaerul dan Camat Simpenan Ade Aksan, serta Camat Bojonggenteng.

Beberapa nomor kontak yang digunakan pelaku dan mengatasnamakan camat, antara lain, 0895-3207-3473 mengaku sebagai camat Sukalarang, 0882-2764-0753 mengaku sebagai Camat Simpenan, 0895-32073472 mengaku sebagai Camat Tegalbuleud, 0882-2764-0769 mengaku sebagai Camat Parungkuda, 0898-8347-027 mengaku sebagai Camat Pabuhanratu, dan 0812-3119-3696 mengaku sebagai Camat Surade, 0882-2764-0769 mengaku sebagai Camat Purabaya.

Baca juga:  Tim SAR Evakuasi Nelayan Sukabumi Kondisi Mengambang

Diungkapkan Camat Surade, U. Suryana, ia baru mengetahui adanya akun palsu yang mencatut identitas dirinya ketika seorang guru salah satu SMP memberi tahunya. Ia tekankan hal itu merupakan tindakan melawan hukum yang merugikan pihak lain.

“Saya mengetahui adanya akun WhatsApp palsu yang menggunakan foto profil saya itu dari salah seorang guru SMP. Ini jelas merupakan tindakan hukum yang sangat merugikan,” kata Suryana.

Camat Palabuhanratu, Deni Yudono, saat dihubungi lingkar pena.id melalui saluran ponselnya mengatakan bahwa benar identitasnya dicatut. Terkait dengan kasus itu ia mengaku belum mengambil tindakan hukum.

“Alhamdulillah keburu di infokan… Jadi belum ada korban. Modusnya sama, sepertinya itu mesin,” ujar Deni.

Para camat tersebut menghimbau kepada masyarakat, dinas atau instansi apabila menerima Chat ataupun telepon menggunakan identitasnha tetapi nomornya tidak dikenal dimohon untuk berhati hati, dan segera melaporkan kepada pihak kepolisian.

Baca juga:  Lumba Lumba Terdampar Mati di Pantai Ujung Genteng Ciracap

Tindakan pembajakan identitas merupakan salah satu bentuk kejahatan siber. Pelaku dapat memanfaatkan akun tersebut untuk berbagai tindakan penipuan, seperti meminta uang atau memeras korban.

Pembajakan akun dengan menggunakan identitas pihak lain adalah kejahatan serius. Jika Anda menerima pesan dari nomor mencurigakan, abaikan dan segera laporkan kepada pihak berwajib.

Para camat yang menjadi korban pencatutan identitas dirinya juga mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menghadapi ancaman kejahatan siber. Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan data pribadi dan tidak mudah percaya pada pesan mencurigakan dari nomor atau akun tak dikenal.

Sementara Kepala Dinas Kominfosan Kabupaten Sukabumi, Mubtadilatif, mengungkapkan, bahwa banyaknya upaya penipuan yang mengatasnamakan beberapa camat, berdasarkan lapaoran, tercatat sudah ada enam camat yang sudah melaporkan kejadian tersebut.

“Kami menghimbau semua pihak jika merasa janggal terhadap isi chat pada WhatsApp segera melakukan konfirmasi kepada camat dengan nomor selular yang sudah ada. Apabila memang sudah yakin akun WA tersebut palsu, segera laporkan nomor tersebut melalui fasilitas laporkan nomor yang ada pada fasilitas WhatsApp,” paparnya.

Baca juga:  Tanah Anjlok di Sukabumi Pemukiman Terancam

Lebih lanjut Mubtadilatif menjelaskan, apabila akun tersebut meminta apapun termasuk nomor kontak siapapun agar tidak dikirimkan. Tindakan selanjutnya, ujar Latif, segera laporkan kepada camat bersangkutan memalui nomor yang sudah diketahui untuk diteruskan ke pihak Kominfosan

“Nanti kami sebar luaskan kepada masyarakat dalam rangka antisipasi penipuan lebih lanjut,” tandas Mubtadilatif.

Terkait maraknya pencatutan identitas camat pada akun WhatsApp, diakui Mubtadilatif susah diantisipasi, karena pelaku selalu menggunakan nomor yang berbeda.

“Saya yakin sekarang masyarakat sudah memiliki kesadaran tinggi untuk tidak percaya pada informasi informasi yang tidak benar. Dan semua bisa diatasi karena masyarakat bisa langsung kroscek,” pungkasnya.

Pos terkait