Diterjang Angin Kencang Masjid di Jampang Kulon Roboh

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Hujan deras disertai angin kencang pada Minggu, (04/10/2020) lalu merobohkan sebuah masjid di Kampung Cibitung RT16/05 Desa Karang Anyar, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi.

Informasi yang diperoleh, robohnya masjid Miftahul Falah berukuran 12 x 8 meter persegi itu terjadi sekitar pukul 05:00 WIB dan kondisi masjid nyaris rata dengan tanah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena saat kejadian jemaah sudah meninggalkan masjid.

“Kejadiannya sekitar pukul 05:00 WIB setelah shalat subuh. Untung saat kejadian jemaah masjid sudah pada pulang,” kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Miftahul Falah, Ustadz Indra Gunawan kepada Lingkarpena.id, Senin (5/10/2020).

Baca juga:  BI Gandeng Hergun Gelar FGD Bersama Ratusan Kepala Desa di Sukabumi

Baca juga: Jelang Sekolah Tatap Muka, Ruang Guru di SDN Bojong Ambruk

Untuk membangun kembali masjid itu, kata Indra membutuhkan biaya yang cukup besar. “Kalau hitungan materi, akibat bencana ini diperkiraan Rp100 jutaan,” terangnya.

Sementara Camat Jampang Kulon, Yayan Mulia Suryana menyampaikan duka atas robohnya tempat ibadah ini. Ia menyempatkan diri untuk meninjau langsung ke lokasi. Dalam kunjungannya, camat juga memberikan bantuan untuk pemulihan bangunan masjid.

Baca juga:  Cuaca Ekstrim, Pohon Tumbang di Ruas Jalan Suryakencana Kota Sukabumi

“Kami sudah melakukan koordinasi melalui P2BK (Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan) Jampang Kulon untuk segera melaporkan kejadian ini kepada BPBD Kabupaten. Sudah dilaporkan,” ungkapnya seusai mengunjungi lokasi.

Baca juga: Masih Tahap Pembangunan, Dinding Pasar Pelita Kota Sukabumi Roboh

Ia juga mengimbau agar masyarakat selalu terus meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya bencana. Mengingat cuaca saat ini cukup ekstrim, sehingga bisa saja bencana kembali terulang.

Baca juga:  Laksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan, Ini Pesan Waka Polres Sukabumi Kota

“Saya harap masyarakat Jampang Kulon akan lebih berhati-hati mengingat cuaca ekstrim. Bencana kapan saja bisa terjadi. Semoga saja tidak kembali terulang,” harapnya.

Reporter : Akoy
Redaktur : Garis Nurbogarullah

Pos terkait