LINGKARPENA.ID | Lebih dari dua pekan bencana Hidrometeorologi menerjang sejumlah daerah di Kabupaten Sukabumi. Tidak hanya rumah, fasilitas umum, perkantoran dan pertokoan yang menjadi korban. Tetapi tidak sedikit pula pusat layanan kesehatan yang terpaksa harus tutup karena dampak bencana itu.
Kondisi tak biasa ini ternyata tidak menyurutkan tekad para tenaga kesehatan (nakes) untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan. Jika lazimnya pelayanan kesehatan dilakukan di polindes, Puskesmas, atau rumah sakit, kini pelayanan kesehatan dilakukan di tempat-tempat pengungsian.
Para nakes harus berjuang, menyambangi warga yang terdampak bencana di tempat-tempat pengungsian atau rumah warga yang terdampak. Seperti yang dilakukan oleh Mira Sumirah dan Ike Nurjanah dua tenaga kesehatan Puskesmas Lengkong, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.
Kondisi pasca bencana bukan menjadi halangan, melainkan tantangan. Itulah semangat yang digaungkan para tenaga kesehatan (nakes) dalam menjalankan pelayanan kesehatan keliling di wilayah kerjanya, Kecamatan Lengkong.
Bermodalkan perahu kelotok yang disewa, para angota tim yang terdiri dari dokter, bidan dan apoteker berusaha menerobos banjir demi mengemban tugas yang mulia.
Dengan membawa peralatan, obat-obatan, vitamin dan kelengkapan lainnya, mereka mendatangi rumah warga, sambil memeriksa kondisi kesehatanya. Tak hanya itu, pelayanan posyandu juga dilakukan untuk memastikan bayi dan balita mendapatkan hak yang sama.
Kepala Puskesmas Lengkong, Dewi Aprilia, S.T.R. Keb.M.M, mengatakan langkah ini dilakukan untuk melakukan pelayanan terhadap warga, terutama di wilayah yang terisolir akibat bencana.
“Bahkan kami terpaksa harus melewati jalan berlumpur untuk sampai lokasi untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dan karena akses jalan terputus, terkadang para nakes harus jalan kaki untuk sampai ditujuan,” ungkap Dewi Aprilia, Jumat (14/3/2025).
Diungkapkan Dewi lebih lanjut, bahwa di wilayah kerjanya itu banyak titik lokasi tempat posyandu yang aksesnya sulit ditempuh karena terdampak bencana. Namun demikian ia dan jajarannya tetap berusaha untuk memberikan pelayanan kesehatan.
“Meskipun akses jalan menuju beberapa posyandu sulit ditempuh namun kami tetap berusaha untuk memberikan pelayanan, apalagi pelayanan di posyandu sudah tetjadwalkan,” tambah Dewi.
Dalam kesempatan itu Dewi sendiri mengapresiasi semangat kerja dua nakesnya, yakni Bidan Mira Sumirah dan Bidan Ike Nurjanah yang tak kenal menyerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di lokasi pengisian.
“Saya selaku pimpinan mengapresiasi kinerja mereka yang tak kenal lelah walaupun harus menembus jalan berlumpur bahkan harus jalan kaki. Mudah mudahan semangat mereka bisa ditiru nakes nakes lainnya,” pungkas Dewi.