LINGKARPENA.ID – Forum Silaturahmi Kabupaten Sukabumi Sehat (FSKSS) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Evaluasi Kabupaten Sukabumi Sehat, acara bertempat di Aula Pendopo Jalan A Yani Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Senin (16/04/2022).
Dalam Rakor dan Evaluasi Kabupaten Sukabumi Sehat di hadiri oleh Ketua FSKSS, Assisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Organisasi Perangkat Daerah, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Hidup Indonesia (Hakli) Kabupaten Sukabumi, Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Para Camat dan yang lainnya.
Ketua FSKSS Kabupaten Sukabumi Hj. Yani Jatnika Marwan mengatakan terkait dengan kegiatan ini mengenai evaluasi Sumit di Semarang sekaligus juga membahas persiapan Swasti Saba Wistara ke III tahun 2023 dan Kabupaten Sukabumi akan menjadi tuan rumah Healty City Sumit pada tahun 2024.
“Kita mengevaluasi pada saat menghadiri di Semarang terkait KKS di tahun 2023 dan juga untuk verifikasi akan pada bulan Oktober harus bisa mengumpulkan data-data yang akan di verifikasi terutama dari OPD,” kata Hj Yani kepada Lingkarpena.id seusai acara.
Meskipun demikian sambung dia, terdapat 10 tatan baru dan juga ada tambahan yang harus dipersiapkan serta kalau adanya perubahan. Kalau dulu itu surat keputusan bersama (SKB) 2 Menteri sedangkan sekarang menjadi Peraturan Presiden (Perpres) sehingga tantangannya lebih berat.
“Untuk menggapai semua itu perlu adanya sinergitas, kolaborasi dan pemimpin yang kuat dari semua unsur san Open Defaction Free (ODF) masih menjadi persyaratan yang harus kita pertahanankan di tahun 2023 guna meraih Swasti Saba Wistara III,” tandasnya.
Sementara itu Mewakili Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Hidup Indonesia (Hakli) Kabupaten Sukabumi Yuni Sri Heryanti menambahkan memang saat ini Kabupaten Sukabumi mempunyai tantangan yang sehat karena di tahun 2024 akan menjadi tuan rumah sumit penyelenggaraan Kota/ Kabupaten Sehat.
“Tentunya kita harus meraih kembali penghargaan Swasti Saba Wistara ketiga dengan cara melakukan kolaborasi, kerjasama dari semua unsur pemerintah, swasta dan terutama untuk masyarakat sebab keberhasilan ini merupakan keberhasilan seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi,” jelasnya.
Walaupun adanya tantangan baru kata Yuni, yang di sampaikan tadi terdapat sekolah sehat, pasar sehat, tempat ibadah sehat dan persiapan bencana tapi yang menjadi prasyaratnya ODF. Pada tahun 2021 Kabupaten Sukabumi ODF nya baru ke akses tentunya harus menindak lanjuti bagaimana sampai ke pemilikan yang sudah tertuang di grand desain bagaimana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang sehingga ODF Kabupaten Sukabumi tidak hanya ODF akses tapi lebih kepemilikan jamban yang aman.
“Nanti disitu peran Hakli bagaimana pemberdayaan masyarakat akan terus di gerakan dengan Gerakan Sanitasi Total Se-sukabumi (Gesit Sabumi) digerakkan akan terus berlanjut dan yang paling utama Pemberdayaan masyarakat nantinya penyelenggaraan Sukabumi Sehat tidak hanya untuk mendapatkan Uforia ataupun Piala penghargaan tetapi masyarakat harus menerapkan pola hidup bersih sehat sudah menjadi budaya,” pungkasnya.