LINGKARPENA.ID | Sebanyak 100 orang siswa Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 Surade, melakukan kunjungan ke Desa Wisata Hanjeli pada Kamis 8 September 2022. Mereka merupakan siswa dari jurusan APHP dan yang kedua kalinya berkunjung pasca pandemi Covid ini.
Menurut founder Dewi Hanjeli, Hidayat Asep mengatakan, bicara pariwisata pasti bicara potensi lokal. Sukabumi dikenal dengan jargon “Gurilapss” yaitu memiliki potensi alam yang sangat luar biasa. Potensi ini satu persatu sudah mulai terlihat dari progresnya terutama yang berada di kawasan CPUGGp.

Lanjut Hidayat Asep, selain potensi alam dan buatan, Sport Tourism menjadi sebuah atraksi yang begitu menjanjikan. Guna untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peningkatan ekonomi lokal, termasuk wisata edukasi menjadi sebuah trend masa kini tentang pariwisata yang fokus terhadap kualitas. Di mana menggabungkan unsur konservasi, edukasi dan pemberdayan masyrakat lokal dengan konsep pariwisata yang berkelanjutan ( Sustainable Tourism).
“Saya sedang mencoba berharap bagaimana kemandirian pariwisata lokal jika disuport oleh kebijakan daerah yang keberpihakannya terhadap pariwisata edukasi. Ini nantinya akan menjadi bagian dari pariwisata yang terintegrasi,” ujar Hidayat Asep kepada Lingkarpena.id Jumat (9/9/22).

Menurut Founder Hanjeli dimana setiap sekolah yang ada di Sukabumi bisa difokuskan untuk mengunjungi ke destinasi wisata yang memang memiliki nilai lebih dalam hal kaitan pendidikan sehingga anak-anak pelajar bisa mendapatkan pengalaman baru dalam hal edukasi terutama dalam unsur “what to see, what to do, what to feel and what to buy” sesuai kaidah pariwisata.
“Ya, jika pak Menteri membuat tagline/hastage atau kampanye tentang liburannya #DiIndonesiaSaja saya berharap ada kampanye serupa yang sama untuk daerah kita yaitu liburannya #DiSukabumiSaja untuk anak-anak sekolah biar mereka bisa menikmati wisata edukasi yang dikelola oleh masyrakat lokal sehingga bisa meningkatan ekonomi lokal yang signipikan,” tandasnnya.