LINGKARPENA.ID – Salah seorang remaja berinisial RI (16) dari enam remaja yang diamankan petugas gabungan patroli di Wilayah Cibadak, Rabu (05/04/2022) malam.
RI mengaku pemicu perang samping dilatar belakangi adanya sebuah tantangan dan saling ejek di Media Sosial (Medsos).
Para remaja yang diamankan oleh petugas gabungan mengakui, kejadian tersebut bermula dari adanya tantangan di media sosial sehingga mereka dan kelompoknya memenuhi tatangan itu.
“Awalnya, ada tantangan dari remaja lain di aplikasi facebook yang mengajak untuk perang samping setelah usai sholat tarawih,” ucap RI saat berada di Malposek Cibadak, Rabu (06/04/2022) siang.
RI dan beberapa temannya telah didata dan dimintai keterang oleh petugas di Polsek Cibadak. Selanjutnya petugas menunggu kedatangan orang tua mereka untuk menjemput para remaja yang terlibat perang Samping ini.
Sementara itu, Kanit Reskrim Cibadak AKP Madun mengatakan, para remaja itu terjaring kegiatan oleh Tim patroli gabungan Polres Sukabumi yang dipimpin Kabag Ops Polres Sukabumi Kompol Suwardi.
Saat melakukan patroli Kabag Ops turut didampingi Kapolsek Cibadak Kompol Maryono dan petugas berhasil menggagalkan kelompok remaja yang diduga akan melakukan perang samping (perang sarung).
“Ada enam remaja yang kami amankan tadi malam. Remaja ini masing- masing berinisial R, A, M, MI, A dan RI, yang diduga akan melakukan perang sarung,” ungkapnya.
Lanjut Madun, para remaja diberikan nasehat dan bimbingan agar jangan lagi melakukan kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan orang lain.
Kanit Reskrim Cibadak itu mengajak masyarakat untuk terus berperan aktif untuk menjaga stabilitas kamtibmas di wilayah masing-masing. Selain itu dimohon kerjasamanya untuk melaporkan kepada petugas ketika ada hal-hal yang mencurigakan apalagi selama bulan suci Ramadhan.
“Para remaja yang kita amankan sudah di jemput oleh orang tua mereka. Mudah-mudahan kejadian ini tak terulang lagi di wilayah hukum polsek Cibadak,” pungkasnya.(*)