Lingkarpena.id, SUKABUMI – Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal isu Tsunami tidak mempengaruhi bagi nelayan Ujung Genteng Sukabumi. Aktivitas warga nelayan masih seperti biasa saja seolah tak ada dampak.
“Sebenarnya isu tsunami buat warga nelayan tidak terlalu berpengaruh. Waspada tetap ada pastinya,” kata Ketua Rukun Nelayan Ujung Genteng, Asep JK saat dihubungi Lingkarpena.id melalui telepon, Minggu (7/2/2021).
Lanjut Asep, masyarakat nelayan Ujung Genteng, lebih terpengaruhi cuaca ekstrim badai dibanding tsunami. Cuaca badai dan gelombang tinggi dapat mempengaruhi pada pencarian kehidupan nelayan sehari-hari.
BACA JUGA: Cerita Nelayan Sukabumi Bertahan Hidup Terombang-ambing di Perairan Cianjur
“Jika mereka tidak melaut mau makan apa. Jadi saat gelombang dan badai tinggi dan para nelayan jelas tidak bisa melaut,” terangnya.
Imbauan soal tsunami bukan tidak ditanggapi oleh warga masyarakat nelayan. Akan tetapi mengingat bencana tersebut selalu diawali dengan adanya gempa bumi yang besar. Sehingga itu menjadi tolok ukur warga nelayan Ujung Genteng.
“Imbauan dari prediksi BMKG bukan tidak di gubris masyarakat nelayan. Tapi mereka berpatokan pada tanda-tanda alam. Ya, seperti gempa bumi dengan skala cukup besar jadi patokan kami,” pungkasnya.
Redaktur: Akoy Khoerudin