11 Perahu Nelayan Rusak Dihantam Gelombang Besar di Tegalbuleud Sukabumi

Lingkarpena.id, Kabupaten Sukabumi – 11 perahu nelayan di perairan pantai Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi dihantam gelombang besar, Senin (02/08/2021) pagi.

Perahu-perahu tersebut adalah, 1 Berkah Rizki milik Willy, 2 Al-Zibran milik Willy, 3 Amanda Zahra milik Aben, 4 Berkah Putri Sulung milik Henda, 5 Rivia Putri03 milik Jamal, 6 Vion 09 milik Ato, 7 Diltan milik Herlan, 8 Putra Cikal 31 milik Sugih, 9 Primadona milik Mario, 10 Putri Mekar 01 milik Erwin, dan 11 Senggol Jaya 001 milik Jamal dan Mario.

Ke 11 perahu saat itu sedang bersandar di Dermaga Muara Keusikurug, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

Baca juga:  Rumah Nyaris Ambruk di Cicurug Sukabumi, Ini Penyebabnya!
Baca juga:
Cerita Nelayan Sukabumi Bertahan Hidup Terombang-ambing di Perairan Cianjur

Jeri warga Kecamatan Tegalbuleud yang merupakan saksi mata di lokasi menyebutkan bahwa saat gelombang menghantam dirinya cuma bisa dari atas dermaga.

“Saya tidak bisa berbuat apa-apa melihat kondisi ombak sangat besar. Cuma bisa ngeliatin dari atas dermaga gak bisa turun,” ujar Jeri kepada lingkarpena.id.

Jeri menambahkan saat itu dirinya sedang piket dan melakukan kontrol perahu yang bersandar di bawah dermaga. Ia sangat kaget ketika melihat kondisi dari 11 perahu sudah berantakan dihantam gelombang besar.

Baca juga:  Relawan Ganjarist Sukabumi Raya Deklarasikan Ganjar Pranowo Untuk RI 1
Baca juga:
Kapal Hasil Elektro Milik Taweu Edin Tenggelam Dihajar Gelombang Tinggi Laut Tegalbuleud

Sementara itu Ketua Rukun Nelayan Tegalbuleud Hadiji mengatakan kejadian rusaknya perahu nelayan sering terjadi di perairan pantai Tegalbuleud.

Untuk menghindari kejadian tersebut terulang lagi, masyarakat nelayan di pesisir pantai Tegalbuleud membutuhkan dermaga sandar dan pembangunan pemecah ombak di Muara Keusikurug.

Baca juga:  Menyambut Idul Adha Pemdes Girijaya Semprotkan Disinfektan di Tempat Ibadah

“Nelayan yang mau menyelamatkan perahunya banyak yang luka akibat dari puing pecahan perahu yang rusak,” ujar Hadiji.

Baca juga:
Komunitas Transit Ujunggenteng, Permudah Sirkulasi Hasil Tangkapan Ikan

Kondisi jembatan yang terputus oleh terjangan ombak membuat para nelayan tidak bisa langsung menuju perahunya, mereka harus berenang untuk mencapai ke perahunya.

“Kerugian materi yang dialami para pemilik perahu mencapai puluhan juta. 1 unit perahu kurang lebih 80 jutaan,” jelasnya.

 

Reporter: Eka
Redaktur: Akoy Khoerudin

Pos terkait