Jampangtengah Sukabumi Dikepung Bencana: Rumah Ambruk dan Jalan Terputus, Ini Titik Lokasinya

FOTO: Inilah deretan dampak bencana alam banjir dan longsor yang terjadi di Kecamatan Jampangtengah beberapa hari kemarin.| Istimewa

LINGKARPENA.ID | Hujan deras berdurasi lama mengguyur wilayah Kecamatan Jampangtengah, pada Rabu, 04 November 2024, memicu terjadinya bencana pergerakan tanah dan longsor dibeberapa desa di Kecamatan Jamlangtengah, Kabupaten Sukabumi.

Dalam laporan kebencanaan di wilayahnya, Camat Jampangtengah, Chairul Ikhwan mendata, terdapat beberapa desa terdampak bencana, antara lain; terjadinya pergerakan tanah di Kampung Pasirlaja RT 01/03, Desa Bojong Tipar. Kondisi itu memicu terhambatnya arus lalu lintas di sana. Jalan raya hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Pada Kamis, 05 Desember 2024, sekira pukul 05.30.WIB, terjadi tanah longsor di Kampung Gunungbatu RT 24/07. Akibatnya depalan rumah yang dihuni 8 Kepala Keluarga (KK) dan satu bangunan Masjid Jami Baitutaubat terdampak.

“Dihari yang sama sekira pukul 06.00 WIB terjadi banjir Dikampung Nyalindung RT 02/01, di Desa Sindangresmi. Dalam peristiwa itu dilaporkan satu jembatan putus diterjang banjir. Akibatnya akses jalan ke Jampangtengah – Bojongjengkol terputus,” ujar Chairul.

Baca juga:  Kembali Miras Oplosan Tewaskan Remaja Tanggung di Ciemas Sukabumi

Selain itu, kata Chairul, jembatan yang putus diterjang banjir terjadi pula di Desa Bantarpanjang. Banjir terjadi karena luapan air Sungai Cikaso. Kejadian itu pada Rabu, 4 Desember 2024, sekira pukul 03.00 WIB.

Sebelumnya, pada Selasa 03 Desember 2024, sekira pukul 22.00 WIB, terjadi rumah ambruk di Kampung Sungapan RT 36/06, Desa Padabeunghar.

Sementara pergerakan tanah terjadi di Kampung Ciguha RT05/10, Desa Tanjungsari. Akibatnya satu rumah warga atas nama Imas Sumiati terdampak dan dua rumah lainnya. Selain itu akibat pergerakan tanah tersebut jalan desa antara Kadusunan Rawaserl dan Kadusunan Ciguha tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Di Desa Nangerang, Kecamatan Jampangtengah tercatat, akibat luapan air sungai Cikurutuh dan sungai Natu Kucing, jembatan penghubung Kampung Cisaat dan Kampung Cilimus yang terletak di RT 29/05, Desa Nangerang putus tergerus banjir. Akibatnya terputus akses jalan Kampung Cisaat dengan Kampung Kontrak Bojong Terong, Kecamatan Pabuaran.

Baca juga:  Bangunan Pentas Seni Kasepuhan Cipta Mulya Cisolok, Ambruk

“Selain banjir yang mengakibatkan putusnya jembatan, disana terjadi pula pergerakan tanah di Kampung Cisaat RT 28, 30/005. Akibat kejadian itu 27 unit rumah warga mengalami rusak ringan, 8 rusak berat. Pemilik rumah kita ungsikan ke tempat aman,” jelas Chairul lagi.

Masih pada Rabu, 4 Desember 2024, di Kampung Cikopo RT 05/07, Desa Jampangtengah, terjadi tanah longsor pada ruas jalan desa. Longsor sepanjang 40 meter, lebar 8 meter dan tinggi 80 meter itu menghantam 4 unit rumah warga yang dihuni 4 KK dengan 12 jiwa. Warga terdampak diungsikan ke bangunan SD Negeri Ciagung.

Longsor terjadi pula di Kampung Jelebud RT 03/02, Desa/Kecamatan Jampangtengah. Tanah longsor sepanjang 8 meter, Lebar 3 meter, dan Panjang 100 meter berdampak pada satu unit bengkel dan bangunan garasi.

Tanah longsor terjadi pula di Kampung Naringgul RT 01/08, Desa/Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. Akibat longsor dan pergerakan tanah Panjang 100 m mengakibatkan jalan amblassepabjang 40 meter. Selain itu satu rumah milik Nasru Nurpalah(36th) bergeser dari tempatnya.

Baca juga:  Minimalisir TPPO di Sukabumi, BP2MI Gandeng FDSI Gelar Sosialisasi

“Pejalan kaki tidak bisa lewat. Dan warga yang rumahnya terdampak sudah di evakuasi ke rumah tetangga yang lebih aman. Akibat pergerakan tanah warga yang terdampak  9 rumah, 9 KK 19 Jiwa,” imbuhnya.

Di Desa Bantaragung tepatnya di Kampung Cimapag, pada Rabu 04 Desember 2024, sekira pukul 12.15 WIB Terjadi tanah longsor menutup ruas jalan provinsi Jampangtengah – Lengkong.

Tanah longsor terjadi pula di Kampung Cikareo RT 10/02, Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah. Material longsoran sepanjang 150 meter, lebar 100 meter, dan tinggi 50 meter, menutupi areal pesawahan warga selhas 1 hektar.

Bencana tanah longsor terjadi pula di Kampung Gununggedogan RT 19/04, Desa Panumbangan. Longsoran tebing setinggi 30 meterl, lebar 10 meterl, dan panjang 100 meter itu menutupi areal pesawahan warga. Selain itu mengakibatkan terputusnya jalan desa penghubung Kampung Puncakwaru – Kampung Gununggedogan.

Pos terkait