Ka Dispar Soal Program Sukabumi Nyaah Ka Indung: Penghormatan Kepada Ibu Adalah Fondasi Dari Budaya Sunda

LINGKARPENA.ID | Program Sukabumi Nya’ah Ka Indung digadang-gadang sebagai bentuk nyata dari kepedulian terhadap kaum ibu dan lansia yang selama ini menjadi pilar ketahanan sosial dan budaya di tengah masyarakat.

 

Program ini merupakan tindak lanjut langsung dari kebijakan progresif Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melalui inisiatif “Jabar Nyaah Ka Indung” yang secara serentak diimplementasikan di berbagai daerah Jawa Barat.

 

Kepala Dinas Pariwisata (Ka Dispar), Sendi Apriadi menegaskan bahwa institusinya secara penuh mendukung dan akan menggerakkan seluruh jajarannya untuk berpartisipasi aktif dalam program “Sukabumi Nyaah Ka Indung”.

Baca juga:  Wabup Iyos Hadiri Pelantikan Pengurus KTNA Kabupaten Sukabumi, Ini Pesannya!

 

“Kami mendukung terhadap program ini supaya berjalan dengan baik dan akan menggerakkan seluruh jajaran untuk berpartisipasi aktif,” ujarnya saat diwawancarai ketika menghadiri launching Program Sukabumi Nyaah Ka indung di Pendopo PKK Kabupaten Sukabumi, Jumat (11/04/2025).

 

Kata Sendi, Ia meyakini nilai-nilai cinta dan penghormatan kepada ibu adalah fondasi dari budaya Sunda yang juga menjadi ruh dalam membangun sektor pariwisata yang berdaya (berstandar dan berbudaya).

Baca juga:  1 Rumah Ludes Terbakar di Tegalbuleud, Penanganan Seadanya Terhambat Lokasi yang Terpencil

 

Disamping itu, Ia juga menyebut Program ini Lebih dari sekadar program birokrasi, “Sukabumi Nyaah Ka Indung”, menjadi refleksi dari visi besar Kabupaten Sukabumi untuk menghadirkan Mubarokah dalam pembangunan. “Keunggulan dan kemajuan yang dicita-citakan bukan hanya diukur dari indikator fisik dan ekonomi, tetapi juga dari kedalaman spiritualitas, kekuatan moral, dan kearifan lokal yang dirawat dan dilestarikan,” ucap Sendi.

 

Sendi menjelaskan bahwa Ibu dalam arti sempit maupun luas adalah simbol kasih yang tak terputus, dan dengan mencintai mereka, Pemkab Sukabumi ingin memastikan bahwa pembangunan tidak pernah tercerabut dari akar budaya dan nilai kemanusiaan.

Baca juga:  Sukarame Parakansalak, Wakili Polres Sukabumi di Lomba Kampung Tangguh Nasional

 

“Dinas Pariwisata berharap langkah ini menjadi ajakan terbuka bagi masyarakat luas, sektor swasta, dan generasi muda untuk ikut berperan dalam membangun kultur nyaah ka indung, menempatkan kasih sayang sebagai dasar dari seluruh proses pembangunan. Karena sejatinya, merawat ibu adalah merawat

peradaban,” pungkasnya.

Pos terkait