LINGKARPENA.ID | Video guru SMP Negeri 4 Cibitung Kabupaten Sukabumi sedang menguras air di perahu yang hendak ia tumpangi menjadi viral di media sosial. Hal tersebut viral setelah salah satu relawan sosial di Pajampangan Relawan Jampang Bergerak, mengunggahnya di media sosial Facebook.
Viralnya unggahan video tersebut sontak menyita perhatian pengguna medsos berbagai pihak serta mendapat reaksi beragam dari netizen.
SMP Negeri 4 Cibitung terletak di Kampung Ciloma, Desa/Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. Sekolah itu memiliki 49 siswa dan 14 tenaga pengajar. Setiap hari mobilisasi ke sekolah guru dan sebagian siswanya harus naik perahu.
Aliran Sungai Cikaso menjadi satu satunya akses terdekat ke wilayah Ciloma. Mereka harus menempuh perjalanan 12 kilo meter dengan waktu tempuh 45 menit. Dan itu dilakukan setiap hari.
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Cibitung, Layung Prasasti, S.ip ketika dikonfirmasi di Acara Festival Tunas Bahasa Ibu ( FTBI ) Tahun 2024 menuturkan, pihaknya sangat mengharapkan ada bantuan perahu untuk mobilisasi guru dan siswanya.
“Hanya ada satu perahu yang kami miliki. Itupun kondisinya sudah tidak layak pakai. Badan perahu sudah pada bocor dan mesin pun sering mogok, ” ujar Layung kepada lingkar pena.id Rabu (28/8/2024) kemarin.
Terkait dengan kondisi itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Eka Nandang buka suara. Pihaknya sangat menyayangkan karena tidak bisa menganggarkan untuk pengadaan perahu bagi para guru dan siswa SMP Negeri 4 Cibitung. Namun demikian, ia sangat kagum dan mengapresiasi semangat para guru dan siswa sekolah tersebut.
“Kami sudah mendapatkan informasi itu, tapi sayangnya kami tidak bisa menganggarkan untuk pengadaan perahu. Itu tanahnya ada di Dinas Perhubungan yang menangani angkutan sungai,” jelas Nandang kepada lingkar pena.id, Kamis (29/8/2024) petang.
Kendati demikian, kata Nandang, pihaknya akan mencoba berkomunikasi dengan dengan pihak pihak terkait, terutama dengan Dinas Perhubungan.
Yayasan Jampang Peduli (Jampe) salah satu yayasan sosial di Pajampangan, ketika lingkar pena.id mengajaknya berdiskusi terkait pengadaan perahu untuk para guru dan siswa SMP Negeri 4 Cibitung, pihaknya langsung merespon baik.
“Kami akan survey lapangan terlebih dahulu. Dan jika memungkinkan kami akan terlibat dalam pengadaan perahu untuk sarana transportasi air para guru dan siswa sekolah tersebut. Intinya kami minta waktu dulu,” ujar Suherlan koordinator lapangan Yayasan Jampe.
Sambung Suherlan, saat ini pihaknya tengah menangani pembangunan jembatan di Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong dan jembatan gantung di Desa Caringin Nunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.
“Jika kedua kegiatan itu sudah rampung, kami akan survey lapangan ke Cikaso,” pungkasnya.