Mubazir! Selesai Dibangun 2019, Fasilitas Wisata Gunung Bentang Tidak Beroperasi

Keberadaan bangunan di kawasan wisata Gunung Bentang Kecamatan Sagaranten, saat ini | istimewa

LINGKARPENA.ID | Wisata Gunung Bentang yang terletak di Kawasan Desa Gunung Bentang Kecamatan Sagaranten Kabupaten telah selesai dibangun dengan menggunakan Anggaran Program Peningkatan Partisipasi Pembangunan Kecamatan (P3K) pada pengunjung tahun 2019 lalu.

Namun sampai saat ini kawasan Destinasi Wisata terkesan mubadzir karena tidak berfungsi. Jika dilihat sebenarnya kawasan Wisata Gunung Bentang sangat potensial. Hingga kini belum beroperasi dan hal itu patut dipertanyakan soal keberadaanya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Lingkarpena.id dari berbagai pihak, salah satunya dari Ridwan Agus Mulawan, Plt Camat Sagaranten mengiyakan dan juga banyak warga yang mempertanyakan hal tersebut.

Baca juga:  PPKM Level 3, Polres Sukabumi Gelar Razia Tempat Hiburan Malam, Simak Hasilnya!

Menurut Ridwan, soal permasalahan wisata Gunung Bentang sudah disampaikan dan untuk segera ditindaklanjuti oleh pihak Inspektorat Kabupaten Sukabumi.

“Sudah direspon oleh Pemerintah Kecamatan. Saat ini sedang ditindaklanjuti Inspektorat sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Jadi dalam hal ini mungkin ada oknum yang sengaja memanipulasi administrasi terkait kewenangan kebijakan hingga terjadi human error,” kata Agus.

Lanjut Agus, “Kami imbau semua pihak untuk tetap berpraduga tak bersalah. Nantinya akan terungkap apa sebenarnya permasalahan yang terjadi. Ya kita tunggu saja informasi terkini dari inspektorat,” ujarnya.

Baca juga:  Sekda Inginkan Generasi Penghafal Al-Quran di Sukabumi Ditingkatkan

Sementara itu, Jajat Sudarjat selaku Kepala Desa Gunung Bentang dan saat ini masih aktif menjabat mengatakan, pada saat pembangunan berjalan ia belum menjabat sebagai Kepala Desa. Hingga proses pembangunan wisata gunung bentang dilaksanakan selesai.

“Terkait belum beroperasinya Destinasi Wisata Gunung Bentang memang ada PR banyak pihak. Prinsipnya Pemerintah Desa Gunung Bentang hingga hari ini kami tidak mau menerima penyerahan aset wisata itu. Ya karena belum ada putusan yang bisa menjamin keabsahan secara administrasi. Jadi saya sebagai Kades belum bisa menerima,” tegas Ajat.

Baca juga:  Hadiri FGD Roasting, Wabup Iyos Minta Identifikasi Inovasi di Kecamatan dan Desa

Ajat mengaku hal itu dikarenakan belum ada dokumen yang diserahkan berbarengan dengan surat pernyataan serah terimanya. Maka dari itu kepala desa belum bisa untuk menerima pekerjaan pembangunan wisata tersebut.

“Informasi yang saya terima, pembangunan wisata Gunung bentang itu didanai dengan dana P3K. Tapi nilai anggaraan itu sampai saat ini tidak kami belum tahu besarnya berapa. Ya sebagai kepala desa saya juga belum tahu persisnya berapa,” pungkasnya.

Pos terkait