Lingkarpena.id, Kabupaten Sukabumi – Pemerintahan Desa (Pemdes) Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, menggelar bimbingan teknis (bimtek) indeks desa membangun (IDM) yang berbasis Sustainable Development Goals (SDGS) tahun anggaran 2021, Sabtu, (14/08/2021).
Bimtek tersebut menghadirkan 3 narasumber dari pihak Kecamatan dan pendamping desa yang dilaksanakan sesuai harapan desa sebagai desa maju menuju menjadi desa mandiri.
Bimtek IDM sendiri merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Cibolang Kaler. Kegiatan itu berkat kerjasama antara Pemdes dengan tim pendamping desa bahwa di tahun 2021 ini akan dilakukan pendataan IDM.
Baca juga: |
Tingkatkan Kapasitas, Kades se-Kecamatan Cimanggu Dibimtek |
“Ya, kegiatan ini nanti akan menjadi barometer kedepannya. Tentunya dengan status Desa Cibolang Kaler pada saat ini sebagai desa maju akan mampu untuk menuju ke desa yang berstatus desa mandiri,” kata Kepala Desa Cibolang Kaler, Asep Fadillah, kepada lingkarpena.id, Sabtu (14/8/2021).
Sejauh ini dari beberapa indikator pada estigis yang hari ini sedang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dengan harapan tercapainya masyarakat di suatu wilayah untuk mencapai tingkat kesejahteraan. Berkaitan dengan hal itu, salah satunya akan dilihat dari indikator sosial, ekonomi, dan lingkungan.
“Dalam estigis ini terdapat 17 indikator yang tidak lepas dari kehidupan masyarakat,” terang Asep.
Asep menambahkan, dengan adanya bimtek ini kemudian nantinya akan ditindak lanjut oleh desa melalui pendataan kelapangan. Hal itu bisa dijadikan acuan desa disaat warga masyarakat mengetahui dengan beberapa klasifikasi agar tidak adanya lagi tumpang tindih data ke depannya.
Baca juga: |
Begini Cara Pemdes Bantargadung Tangani Stunting di Wilayahnya |
“Kegiatan ini berkaitan dengan program yang sudah diluncurkan oleh pemerintah pusat melalui program dari tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan (TNP2K) seperti BPNT , KIS , dan KIP, ” katanya.
Selain itu, bantuan-bantuan di dalam program IDM ini kedepan dapat mengetahui sejauh mana potensi desa yang ada di wilayah desa tersebut. Seperti di dalam sisi ekonomi, sosial dan lingkungan, dikarenakan mayoritas sumber penghasilan masyarakat di suatu yang berbeda-beda.
“Bimtek dilaksanakan selama 1 hari dengan menggunakan teknik langsung secara aplikasi. Peserta bimtek kita melibatkan peserta Ketua RW, Kader, dan Pemuda pemula yang paham dengan teknologi IT,” tambahnya.
Asep berharap, dari kegiatan bimtek tersebut, para peserta kedepan menciptakan regenerasi atau pengkaderan yang mampu memahami tingkat keadaan desa.
Reporter: L A P
Redaktur: Akoy Khoerudin