LINGKARPENA.ID – Balai Penyuluh Pertanian (BPP) pada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi menggelar kegiatan penyuluhan tentang penyusunan programa terhadap kelompok tani yang ada dibawah naungan BPP Kecamatan Lembursitu dan Baros. Kegiatan dilaksanakan di Kantor BPP Jalan Kapitan, Kampung Joglo, Kelurahan Cikundul, Selasa (14/6/22).
Berkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan tentang penyusunan programa penyuluhan pertanian, programa itu sendiri adalah suatu pernyataan tertulis tentang rencana dan kegiatan pelaksanaan penyuluhan pertanian di lapangan.
Menurut senior penyuluh pertanian Madya pada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi Kuswaya mengatakan, penyusunan programa ini harus dikelola berisikan dengan petani. Mekanisme tersebut dengan cara disusun oleh Penyuluh Pertanian dan petani pertama.

“Kita harus menginventarisir permasalahan dalam bidang penyuluhan pertanian. Apa yang menjadi masalah dalam perubahan sikap pengetahuan dan keterampilan Petani dalam pelaksanaan pertanian di dua Kecamatan yakni Kecamatan Lembursitu dan kecamatan Baros ini. Ya sehingga nanti setelah ada permasalahan kita inventarisir permasalahan itu. Jadi yang menjadi prioritas disahkan 1-3 prioritas,” jelas Kuswaya kepada media usai kegiatan.
Lanjutnya, hal itulah yang menjadi bahan bagi penyuluh untuk menyusun rencana kerja. Nantinya setelah mempunyai rencana kerja maka penyuluh akan bekerja sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh petani sehingga tidak asal-asalan dalam bekerja.
“Jadi programa ini biar jelas jurusannya, itu permasalahan yang dihadapi oleh petani adalah di bidang itu. Khususnya di bidang penyuluhan, bidang perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Kalau masalah yang lain misalkan irigasi rusak dan lain sebagainya, itu bukan lagi masalah dan itu faktor penunjang,” terangnya.
Sementara faktor yang menjadi skala prioritas sendiri menurut Kuswaya, dalam peningkatan produksi padi sawah ini dalam teori itu bahwa sistem tanam Jajar Legowo itu merupakan satu ungkitan teknologi yang bisa menaikkan provitas. Namun hal itu ternyata di wilayah-wilayah dua Kecamatan Baros dan Lembursitu penggunaan pelaksanaan sistem Jajar legowo ini masih kurang dilaksanakan.
“Jadi masih banyak petani yang menanam sistem tegel atau (penanaman padi dengan jarak 20×20 jarak rapat. Nah dan itu kalau berdasarkan teori dengan sistem Jajar Legowo itu bisa menaikkan trophy. Jadi angka provitas yang sekarang masih di angka 6,8. Untuk mencapai 8 atau 7,8 itu bisa. Salah satunya yaitu perubahan cara tanam. Kemudian selain itu bisa dengan penggunaan varietas unggul dan bermutu, jadi masih banyak di sini yang menggunakan varietas padi itu yang tidak bersertifikat,” tuturnya.
Dikatakan Kuswaya, perlu ada perbaikan ke depan perbaikan penggunaan benih padi bersertifikat, dengan menggunakan benih padi bersertifikat itu bisa berpengaruh hingga 30 persen terhadap provitas padi. Benih padi yang sudah bersertifikat seperti inpari 32, Ciherang, Sintanur, bahkan ada juga yang berumur pendek.
“Sekarang benih yang berumur pendek itu ada, misalkan m70d, itu usianya hanya 78 hari. Kemudian ada Cakra Buana, usia tanam 104 hari. Jadi dengan menanam umur-umur yang pendek ‘super genjah’ disebutnya. Diharapkan nanti ke depan petani bisa menanam dalam satu tahun 4 kali tanam. Berarti ada tambahan produksi beras di Kota Sukabumi satu periode,” terang Kuswaya.
Contohnya, saat ini di Kota Sukabumi sedang memprogramkan 127 hektare benih padi yang ditanam 4 kali dalam satu tahun dan tentunya bisa panen 4 kali dalam setahun. Dengan begitu berarti panen akan bertambah kurang lebih 600 ton dalam satu tahun dan ini sudah diprogramkan atau sudah direalisasikan di Kota Sukabumi.
“Sudah berjalan, itu ada 127 hektar. Ya mendapat bantuan dari Kementerian Pertanian paketnya berupa pupuk biokompos kemudian benih. Jadi yang satu paket lengkap yang 3 tanam lagi adalah bantuan benih-benih. Ada benih super genjah dan kemarin sudah dikirim oleh Kementerian Pertanian, yaitu benih Cakra Buana,” sambungnya.
Diharapkan untuk benih yang kedua misalkan, Moeldoko ini sehingga lebih pendek lagi umurnya. Sehingga dalam 365 hari itu bisa benar 4 kali tanam dan 4 kali panen. Itu salah satu tujuannya guna peningkatan provitas dan peningkatan produksi. “Jadi prioritas naik persatuan luas, produksi bisa naik juga bukan hanya dari provitas saja, tapi dengan penambahan areal panen akan bertambah, dari 3 bisa menjadi 4 kali panen. Di Kota Sukabumi kan yang bisa dikembangkan itu sekarang yang sudah tiga kali panen ada 1065 hektar. Jadi kalau itu naik yang 1065 hektar menjadi 4 kali panen, bayangkan berapa tuh bisa penambahan provitas,” ungkapnya.
Maka daari itu dirinya mohon kepada rekan-rekan penyuluh untuk terus berupaya kepada para petani bagaimana meyakinkan petani agar bisa mengikuti anjuran yang disampaikan oleh para petugas pertanian dengan program pemerintah ini bisa dilakukan semua tingkatan. “Mudah-mudahan nanti bukan hanya di Baros, Cibeureum saja, tapi Lembursitu juga ada dan bisa mengikuti. Ya syarat- syaratnya pengairannya terjamin selama 1 tahun,” pungkasnya.