Ratusan Driver Online Geruduk Balaikota Sukabumi Tuntut Keberpihakan Tarif

LINGKARPENA.ID – Ratusan driver ojek online Maxim geruduk kantor Balaikota Sukabumi di Jalan R. Syamsudin SH, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi pada Kamis (03/02/2022).

Berdasarkan pantauan wartawan di lapangan, para driver tersebut menuntut kebijakan terhadap pemerintah Kota Sukabumi. Aspirasi yang disampaikan para pengendara ojek online ini terkait soal tarif yang tidak sesuai saat ini.

Melalui koordinator aksi, Ridho Algafiqi mengatakan aksi disampaikan soal tarif yang dinilai cukup rendah sehingga dianggap hal itu tidak berpihak kepada para driver.

Baca juga:  Ketua KPPS TPS 17 di Kota Sukabumi Tiba-tiba Pingsan saat Bertugas, Ini Penyebabnya

“Pihak maxim masih menganggap tarif yang diberlakukan saat ini sudah memenuhi standar pemerintah. Jadi kami sebagai driver merasa tidak disejahterakan oleh pihak perusahaan,” ujar Ridho, kepada wartawan disela-sela kegiatan aksinya.

Lanjut Ridho, aturan maxim yang diterapkan saat ini dinilai menyepelekan kinerja driver. Seharusnya sebagai mitra, jangan saling ada yang dirugikan atas segala kebijakan yang di buat pihak perusahaan sangatlah tidak balance atau seimbang.

“Kami para driver saat ini masih menggantungkan ekonomi di jalanan masih dalam ketimpangan dan ketidakadilan. Aspirasi ini terlahir dari keringat panas yang terperas setiap hari hingga malam,” jelasnya.

Baca juga:  Pabrik Keripik Ludes Terbakar di Kota Sukabumi, Pemilik Alami Kerugian 150 Juta

Ditempat yang sama, Devi Maulana Sofa menambahkan, para driver menuntut adanya penyesuaian argo dan kilometer atau argo terendah maximal pada tiga kilometer.

“Kami menolak tarif delivery cuma di angka Rp.4.000. Ini soal konvensi tenaga manusia. Terkesan perjuangan tenaga kami ini tidak ada harganya, cara ini harus dirubah. Kami minta disamakan dengan tarif argo terendah maximal 3 kilometer,” tegasnya.

Baca juga:  Bupati Buka Event Speda, Jajal Ciletuh

Ridho menegaskan, meminta kejelasan dari pihak terkait soal komisi yang tidak jelas. Potongan saldo yang terlalu besar dan memberatkan membuat semua driver menginginkan perubahan dan menjadi 10 persen rata.

“Kami minta feedback yang menjajah para driver online ini secepatnya dibenahi. Ya agar driver bisa berpenghasilan dengan baik dan tidak menguntungkan bagi sebelah pihak,” pungkasnya.(***)

 

 

 

 

 

 

Reporter: lingkarpena.id

Redaktur: Akoy Khoerudin

Pos terkait