Seberapa Ampuh Vaksin AstraZeneca Untuk Varian Baru Covid-19?

Lingkarpena.id, Jakarta – Pelaksanaan Vaksinasi Nasional Covid -19 dibayangi kecemasan munculnya mutasi virus baru. Beragam opini timbul terkait efektivitas vaksin Sinovac maupun AstraZeneca.

Mutasi varian virus baru tersebut diantaranya, B.1.1.7 atau dikenal sebagai varian Inggris, dan varian B.1.617.2 atau juga dikenal sebagai dengan varian India, dan varian B1.351 asal Afrika Selatan.

Salah satu hasil studi terbaru yang dikeluarkan oleh Public Health England (PHE) lembaga kesehatan di Inggris, pada 22 Mei kemarin menyatakan bahwa, dua dosis vaksin AstraZeneca 66% efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.1.7 atau varian Inggris.

Baca juga:   Vaksinasi AstraZeneca Menelan Korban, Begini Kata Ahli!

Baca juga:  Ibadah Haji dan Qurban 1442 H, Energi di tengah PPKM Darurat

Sementara satu dosis vaksin AstraZeneca 50% efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.1.7 atau varian Inggris, setelah 3 minggu disuntikkan.

Salah satu pakar imunisasi, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH. DSc, mengatakan bahwa saat ini vaksin Covid-19 AstraZeneca adalah vaksin yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Elizabeth menungkapkan WHO telah menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif untuk melindungi orang dari risiko Covid-19 yang sangat serius. Termasuk risiko kematian, rawat inap, dan penyakit parah.

Baca juga:   AstraZeneca Bantah MUI, Vaksinnya Tidak Mengandung Babi

“Efek samping yang jarang terjadi setelah vaksinasi, seperti kebas dan pegal pada daerah penyuntikan, hingga demam tinggi kecil artinya dibandingkan dengan risiko kematian yang akan terjadi akibat penyakit Covid-19,” ungkapnya.

Baca juga:  Kemenkes: Laju Penularan Virus Melambat, Tetap Disiplin Prokes

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid telah menyampaikan bahwa penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan karena vaksinasi Covid-19 membawa manfaat yang jauh lebih besar.

“Yang saat ini justru menjadi tantangan menurut dr. Nadia adalah soal ketersediaan vaksin. Dengan adanya lonjakan kasus, membuat negara produsen vaksin ingin mengutamakan lebih dulu penggunaan vaksin untuk masyarakatnya sendiri,” tambahnya.

Baca juga:   MUI Memperbolehkan Vaksin AstraZeneca Digunakan Meski Mengandung Unsur Babi

Baca juga:  Kabaintelkam Polri Hadiri Halal Bihalal Siswa SIP Asal Pengiriman Polda Papua dan Papua Barat di Setukpa Polri

Untuk itu, Pemerintah menghimbau agar masyarakat tidak memilih-milih vaksin Covid-19. “Saat ini semua negara sama-sama tengah sama-sama membutuhkan vaksin Covid-19. Jadi vaksin dengan merek apa pun memiliki manfaat yang sama,” tutup dr. Nadia.

Program vaksinasi Covid-19 nasional telah berjalan di Indonesia secara bertahap sejak awal tahun lalu. Dua jenis vaksin Covid-19 yang telah digunakan dalam program vaksinasi gratis Pemerintah saat ini adalah Sinovac dan AstraZeneca.

Secara nasional, per tanggal 23 Mei 2021, progress vaksinasi Covid-19 dosis 1 telah mencapai 14.890.933, dan dosis 2 telah mencapai 9.871.644.

 

 

Redaktur: Budi Darmawan

Pos terkait