Soal Dugaan Mark Up Proyek Gerbang Geopark, Ini Kata Disperkim

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi menampik dugaan markup proyek pembuatan gerbang Unesco Gobal Geopark Ciletuh Palabuhanratu (UGGCP) di depan SPBU Bagbagan Desa Jayanti Kecamatan Palabuhanratu.

Kepala Bidang (Kabid) Kawasan Pemukiman Disperkim Kabupaten Sukabumi, Taupik Hidayat mengatakan, persoalan ketinggian pondasi yang sempat dipermasalahkan beberapa pihak sudah di terapkan sesuai spesifikasi awal. Hanya saja ada sedikik bangunan seperti pilar ditiadakan karena ada pengerjaan cut and fill.

Baca juga:  Kodim 0622 Sukabumi Bantu Pemdes Cirendang Bangun Rabat Beton

“Ukuran pondasi yang dikerjakan di proyek tersebut kedalaman pondasinya mencapai 0.5 meter dan dari bibir atas pondasi itu dibangun lagi setinggi 0.6 meter, jadi totalnya mencapai 1.1 meter,” ungkapnya kepada Lingkarpena.id, saat ditemui di kantornya.

BACA JUGA: Waduh, Disperkim Diduga Mark Up Anggaran Proyek Gerbang Geopark Ciletuh

Untuk masalah cut and fill lanjut dia, memang tidak ada penganggaran pada awal perencanaan proyek, namun karena di lokasi pembangunan ada tebing, sehingga pengerjaan cut and fill itu harus dilakukan.

Baca juga:  Tahun Baru, Tempat Wisata dan Akses Masuk Kabupaten Sukabumi Ditutup

“Dan harus mereview anggaran pembangunan item yang lain ke pengerjaan cut and fill, malah anggaran segitu itu hanya dapat menyelesaikan pekerjaan seperti yang terlihat sekarang ini,” terangnya.

Terkait menunggangi pengerjaan cut and fill dari perusahaan swasta oleh proyek gerbang ini, sambung dia, pengerjaan cut and fill dari swasta dan dari proyek gerbang itu berbeda, karena di kerjakan mengunakan anggarannya masing-masing. Walaupun pengerjaannya dilakukan bersama-sama tapi tempatnya berbeda.

Baca juga:  Kapolres Sukabumi Beberkan 4 Kasus Menonjol Selama 2020

BACA JUGA: Disperkim Kabupaten Sukabumi Gelontorkan Rp198 Juta Rehab RTH Citepus

“Kalau dari pihak swasta sebelah sini dan kalau dari proyek gerbang sebelah sana,” jelasnya sambil mencontohkan menggunakan tangannya.

Sebelumnya proyek pembanguan gerbang tersebut sempat dipersoalkan beberapa pihak, lantaran diduga melakukan pemanfaatan markup anggaran karena mengalihkan anggaran pembangunan yang lain ke pengerjaan cut and fill.

Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Alan

Pos terkait