LINGKARPENA.ID | Tenaga Ahli Menteri Pertanian RI Ir. H. Nandang Sudrajat dan Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Dr. Ir. Leli Nuryati, MSc., melakukan kunjungan ke tiga Kecamatan, Ciemas, Tegalbuleud dan Surade, di Kabupaten Sukabumi, Selasa, Rabu, Kamis (3-4-5/9/2024).
Kunjungan dua pejabat Kementerian Pertanian RI itu dalam rangka koordinasi teknis akselerasi Penambahan Areal Tanaman (PAT) di Kabupaten Sukabumi.
Pada kunjungan terahir yang di gelar di Kantor Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, dilakukan pertemuan dengan sejumlah kelompok tani (Poktan) yang mendapat program bantuan Irpom dan Pompanisasi dari Kementetian Pertanian RI.
Hadir dalam acara tersebut, Danramil Surade Kapten Arm Witono, anggota Babinsa se Kecamatan Surade, para ketua Poktan (kelompok tani), Pemdes Cipeundeuy dan Sukatani.
“Capaian Penambahan Areal Tanam (PAT) di Kabupaten Sukabumi sampai dengan 31 Agustus 2024, untuk sawah tadah hujan (STH) adalah sebesar 78.89 persen dan untuk padi Gogo sebesar 16,56 persen. Capaian tersebut masih lebih kecil bila dibandingkan dengan capaian PAT Provinsi Jawa Barat, sehingga diperlukan upaya percepatan pencapaian target hingga 100 persen,” jelas Dr. Ir. Leli Nuryati, MSc, Kepala Pusat PPVPPT Kementan RI.
Sambung dia, atas hal itu, Tenaga Ahli Wakil Menteri Pertanian, Ir. H Nandang Sudrajat, memberikan pendampingan kepada Kabupaten Sukabumi untuk melakukan evaluasi dan identifikasi di lapangan untuk tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi, yakni Kecamatan Ciemas, Kecamatan Tegalbuleud dan Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.
“Kegiatan kami kali ini menyangkut Penambahan Areal Tanam (PAT). Program ini adalah program nasional.
Karena prediksi dari BMKG bahwa El Nino akan terjadi lagi masuk ke wilayah Indonesia terutama yang di bawah garis khatulistiwa, dampaknya akan memicu kekeringan dan hujan diprediksi datang terlambat, diperkirakan Ahir Desember 2024,” kata Ir. H. Nandang Sudrajat kepada lingkar pena. id
Terkait dengan itu, kata Nandang, Kementerian Pertanian mendorong masyarakat petani untuk mengantisipasi kekurangan atau kebutuhan beras nasional, salah satunya dengan cara dilakukan Penambahan Areal Tanam (PAT).
“Penambahan Areal Tanam tentunya harus dibarengi dengan ketersedian air yang memadai. Namun setelah kami evaluasi dilapangan di setiap kecamatan ternyata problemnha ada pada ketersedian sumber air,” imbuhnya
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut, kementerian Pertanian mengeluarkan program bantuan pompanisasi dan Irigasi Perpompaan (Irpom) untuk kelompok tani (Poktan) di setiap kecamatan yang memang kesulitan air.
Sementara Kepala UPTD Pertanian Wilayah Jampangkulon, Yaya Kuswaya, menyambut baik dan mengapresiasi kunjungan Tenaga Ahli Kementerian Pertanian dan Kepala Pusat PPVPPT ke Wilayah Pajampangan Sukabumi ini.
“Kami sudah memberikan arahan bimbingan dan pendampingan kepada kelompok tani terkait dengan evaluasi pencapaian perluasan atau penambahan luas areal tanam. langsung dari Kementerian,” ujar Yaya
Adanya kunjungan itu, sambung Yaya, pihaknya merasa senang karena beban tidak terlalu berat sehingga langsung disaksikan oleh pihak Kementerian sehingga sangat transparan, sangat valid karena datanya langsung dari kelompok tani.
“Semoga bantuan pompanisasi yang telah diterima kelompok tani bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dengan maksimal, sehingga bisa meningkatkan pendapatan dan kesehatan masyarakat,” pungkas Yaya.