LINGKARPENA.ID | Unit Pelyanan Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) WS Cisande-Cibareno, bakal membuat jalur ikan (Fishway) di setiap bendungan.
Kepala UPTD PSDA WS Cisande-Cibareno, Andria Hendraningrat mengatakan bahwa pembuatan Fishway tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjaga biodiversitas dan populasi ikan jenis ikan sidat yang saat ini terancam punah.
“Kami sejauh ini sudah melakukan pengajuan untuk pembangunan Fishway yang mana kalau direalisasikan di tahun 2023 mendatang letak lokasinya berada di bendungan irigasi di wilayah Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi,” kata Andria kepada Lingkarpena.id saat ditemui di kantornya belum lama ini.
Dijelaskan Andria rencananya dalam pembangunan Fishway ini pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Brin, Food And Agriculture Organitation (FAO, Dinas PU Bidang PSDA Kabupaten Sukabumi dan yang lainnya.
“Insyaallah dalam perencanaan pembangunan Fishway akan direalisasikan pada tahun 2023 mendatang, dan juga pembangunan Fishway akan menjadi pilot project di tingkat nasional. Karena saat ini pembangunannya akan segera hadir di Sukabumi,” jelasnya.
Menurutnya, pembangunan Fishway tersebut di tingkat nasional pun belum ada. Apabila pembangunan jalur ikan ini terlaksana maka aka ln menjadi percontohan di tingkat nasional. Dengan dibangunnya Fishway ini akan memudahkan ikan untuk mencari makanan di sepanjang lintasan air yang akan di lalui ikan, yakni dengan jalur migrasi ikan sidat sangat bagus untuk proses berkembang biak dan reproduksi ikan.
“Pembangunan Fishway ini akan menjadi solusi untuk konservasi ikan sidat yang saat ini terancam keberlangsungan di alam dan kepunahannya. Pembangunan infrastruktur air bakal menjawab untuk menjaga kelestarian populasi ikan sidat,” bebernya.
Lebih jauh Andria menuturkan, ketiadaan jalur ikan pada bendungan akan mengakibatkan pergerakan ikan dari hulu ke hilir begitu pun sebaliknya tidak akan terputus. Situasi kondisi tersebut sangat mengancam populasi dan keberagaman jenis ikan lantaran bendungan yang sudah terbangun tidak menyediakan fasilitasnya.
“Maka dari pada itu pembangunan bendungan yang Tah ikan mendesak untuk dilakukan, hal tersebut untuk mengatasi dampak buruk bendungan bagi habitat ikan sidat. Jika pembagunan jalur ikan bisa terwujud di setiap bendungan yang ada maka dapat membantu pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan di masyarakat khusnya yang berada di wilayah pedesaan,” ucapnya.
Saya berharap pembangunan fishway ini dapat terwujud dan bisa menjadi potensi untuk tempat wisata alam yang akan menambah penghasilan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sukabumi, semoga pembangunan ini akan terlaksana di tahun 2023 mendatang,” pungkas Andri.