LINGKARPENA.ID | Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) telah berakhir, namun meninggalkan jejak peningkatan volume sampah yang cukup signifikan.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi mencatat, volume sampah selama masa libur panjang ini bertambah sekitar 2 ton per hari dibandingkan hari biasa.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Sukabumi, Tety Suryati, mengungkapkan bahwa lonjakan ini terjadi terutama di kawasan wisata. “Peningkatan volume sampah sekitar 2 ton per hari selama satu pekan lebih, terutama pada libur Nataru 2024–2025,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi penumpukan sampah, kata Tety Suryati, jajaran DLH Kabupaten Sukabumi mengerahkan lima armada pengangkut sampah tambahan yang bekerja secara maksimal setiap hari. “Kami siapkan lima unit armada. Pengangkutan dilakukan maksimal agar tumpukan sampah tidak berlangsung terlalu lama,” kata Tety.
Namun, proses pengangkutan sampah selama masa libur Nataru tidak berjalan tanpa hambatan. Bencana alam seperti tanah longsor dan banjir yang terjadi pada Rabu, 4 Desember 2024, berdampak pada akses jalan diantaranya beberapa jalur tertutup longsoran tanah, menyebabkan kendaraan pengangkut sampah terhambat.
“Ada kendala di beberapa jalur angkutan akibat tanah longsor dan jalan amblas. Kendaraan harus menunggu hingga jalan bisa dilintasi,” jelasnya.
Tety juga menambahkan bahwa volume sampah paling banyak ditemukan di kawasan wisata populer seperti Karanghawu Cisolok, Pantai Citepus, Pantai Istana Presiden, Pantai Batu Bintang, Alun-alun Gadobangkong dan Pantai Ujunggenteng.
DLH Sukabumi berharap masyarakat dan wisatawan turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan, terutama saat berkunjung ke kawasan wisata. “Dengan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat, pengelolaan sampah di Kabupaten Sukabumi diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan,” tandasnya.