LINGKARPENA.ID | Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, tak bisa menutupi rasa bahagia dan keharuannya kala bisa hadir dan bercengkrama dengan para wartawan dari berbagai media dalam acara Hari Pers Nasional bersamaan dengan HUT PWI ke-77 di Balai Kota Sukabumi, Kamis (9/2/2023).
“Dalam peringatan HPN kali ini ada dua kebahagiaan yang saya rasakan. Bisa bertemu dan berkumpul dengan para wartawan. Kebahagian lainnya ketemunya justru di pagi hari. Karena biasanya wartawan itu ‘hidup’ jam 11 siang ke atas,” kata Fahmi kepada Lingkarpena.id.
Tidak kalah pentingnya kata dia, pertemuan kali ini dimanfaatkan untuk bersilaturahmi di tengah kesibukan masing-masing. Momentum peringatan HPN dan HUT PWI ke-77 kata dia, diharapkan mampu mempersatukan antara pemerintah dan insan media terutama dengan senior-senior.
“Seperti pak Gunawan ini. Beliau itu tua-tua keladi makin tua makin jadi. Tentunya ini patut kita teladani nilai-nilai perjuangan dan sepak terjangnya selama menjadi wartawan,” kata Fahmi.
Disamping itu kata dia, pemerintah mendorong Hari Pers Nasional (HPN) PWI Kota Sukabumi untuk terus berjuang menuju pers merdeka, demokrasi bermartabat memberikan informasi yang smart.
HUT PWI kali ini, tidak terlepas dari Kepres Nomor 5 tahun 1985. Itu berarti 38 tahun yang lalu di tetapkan sebagai hari pers nasional yang bertepatan dengan 77 tahun yang lalu juga ditetapkan sebagai hari Persatuan Wartawan Indonesia.
“Patut disyukuri bahwa momentum ini semuanya bisa di satukan baik hari PWI nya maupun HPN-nya. “Tentu saja apresiasi dari Pak Presiden kepada teman-teman para awak media yang memiliki kontribusi luar biasa, dalam pelaksanaan pembangunan,” ujarnya.
Sementara itu Ketua persatuan wartawan Indonesia (PWI) M. Riri Satiri mengatakan, hari ini di Medan Sumatera Utara, dilaksanakan puncak acara HPN yang dihadiri Presiden RI. Untuk di tingkat daerah dipimpin oleh masing-masing kepala daerahnya.
“Jadi sejarahnya dulu itu, kenapa di kaitkan sama PWI (persatuan wartawan Indonesia) karena mungkin hari Pers itu tercetus saat dulu di Padang tahun 1978. Jadi di situ para tokoh Pers mungkin mereka menginisiasi pada dewan pers jadi agar diakui secara nasional,” tutur Riri.
Lebih jauh kata dia, mungkin disini terus bertransformasi dalam artian mengikuti perkembangan zaman. Kurang lebih tiga rezim telah dilalui, mungkin hari ini pun harus bertransformasi kita harus benar-benar profesional.
“Mungkin intinya hari ini mohon untuk bapak wali kota di dampingi juga pak Kapolres, karena lumayan banyak nih pak rangkaian-rangkain seperti kegiatan futsal terus ada karya jurnalisnya juga, kita kembangkan dalam tahap belajar, mungkin seperti itu tambahannya,” tutup Riri.