Akun Facebook yang Melecehkan Poskab Sapu Jagat Berikan Klarifikasi

Lingkarpena.id, Sukabumi – Screenshot atau tangkapan layar berita lingkarpena.id tentang Poskab Sapu Jagat yang siap membantu pihak Kepolisian 24 jam dalam membubarkan geng motor menjadi viral di sosial media (sosmed).

Pasalnya caption yang ditulis oleh pemilik akun Wildan Anggara melecehkan Perguruan Silat dan Kebatinan (Poskab) Sapu Jagat yang tertulis “Kos anu heeh wae ieu sapu inyuk pipilueun rek ngabubarken geng motor, hayang ka aksi apa kumaha. Inget lur mati satu tumbuh seribu,” pada unggahannya, Kamis (27/05/2021) pagi.

Baca juga:  Puluhan Penyandang Disabilitas, Jalani Proses Pembuatan SIM di Satpras Polres Sukabumi Kota

Baca juga:   4 Geng Motor di Sukabumi Menyerahkan Atributnya Kepada Polisi

Hal tersebut membuat kemarahan keluarga besar Poskab Sapu Jagat. Tersiar kabar rumah pemilik akun didatangi oleh anggota Poskab Sapu Jagat. Melihat aksi tersebut Humas Poskab Sapu Jagat Iden Doni Purnamawan meminta kepada ihwan seperguruannya agar menahan diri dan menyerahkan semuanya pada pihak berwajib.

Baca juga:  Hari Pertama Ops Patuh Lodaya, Ratusan Pelanggar Lalulintas di Kota Sukabumi Ditindak ETLE

“Tindakan-tindakan secara individu ikhwan Poskab Sapu Jagat yang mendatangi rumah beliau itu murni atas inisiatif sendiri karena merasa untuk menjaga nama baik perguruan. Tapi himbauan dari paguron semua diserahkan ke kepolisian,” jelas Iden.

Baca juga:   Poskab Sapu Jagat Siap 24 Jam Membantu Polisi Bubarkan Geng Motor

Sementara itu pemilik akun Wildan Anggara (21) sudah memberikan video klarifikasi terkait hal ini, dirinya tidak merasa mengunggah postingan tersebut dan menyatakan bahwa akun tersebut sudah lama tidak dipakai dan disalahgunakan oleh orang lain. “Sudah 6 bulan akun tersebut tidak saya gunakan karena sudah di hack oleh orang lain,” ujarnya.

Baca juga:  Jika Mau Jujur, Hakim Adonara: Fee Proyek Adalah Lain-lain Pendapatan yang Sah?

Wildan yang pernah menjadi anggota geng motor selama 6 tahun saat ini sedang mendalami ilmu agama di sebuah Pesantren Tasikmalaya dan telah menetap di Kota Santri tersebut selama satu tahun.

 

 

Redaktur: Dharmawan Hadi

Pos terkait