LINGKARPENA.ID | Sebagai upaya penanganan dari adanya beberapa peristiwa aksi kenakalan dikalangan pelajar yang terjadi dibeberapa wilayah dalam sepekan ini, jajaran kepolisian polres Sukabumi melalui Satlantas sambangi sekolah sekolah yang ada diwilayah hukumnya.
Kunjungan para personel kepolisian polres Sukabumi melalui personel Satlantas, dalam upaya memberikan penyuluhan kepada para pelajar terkait bahaya dari aksi tawuran, tidak hanya bisa merugikan diri sendiri namun juga pihak lain.
Salah satu sekolah yang dikunjungi para personel dari Satlantas belum lama ini sekolah SMP Plus Buniwangi, yang berada di Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu dan MTS Yasin Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
“Ini dalam rangka mencegah terjadinya kenakalan remaja seperti tawuran, geng motor terutama di kalangan pelajar di Sukabumi,” ujar ungkap Kasi Humas Polres Sukabumi, IPTU Aah Saeful Rohman, Kamis (16/1/25).
“Ini sesuai intruksi pak Kapolres, beliau telah memerintahkan para pejabat utama, para Kapolsek, Bhabinkamtibmas bahkan personel dilapangan untuk memberikan pendampingan dan penyuluhan di sekolah-sekolah,” imbuhnya
Jadi kata Aah, kegiatan penyuluhan bimbingan yang dilaksanakan personel dilapangan, tidak hanya pada kegiatan upacara sekolah namun juga pada kegiatan Sholat dhuha.
“Jadi di kami ada kegiatan salat duha sasareungan Kang Samian, nah itu agar terus digalakkan kembali bersama pelajar di sekolah,” ucapnya.
Sementara itu Kanit Regident Satlantas Polres Sukabumi Ipda Dartam menjelaskan, pengawasan terhadap pelajar, bukan hanya kewajiban sekolah namun semua pihak terkait, salah satu yang terpenting menciptakan komunikasi yang baik antara orang tua dengan sekolah agar dan anak, agar aktivitasnya dapat terpantau dengan baik.
“Atas perintah pak Kapolres kami bergerak melakukan bimbingan dan penyuluhan, mengenai kenakalan pelajar di samping itu juga kita sosialisasikan pentingnya keselamatan dalam berkendara,” terang Ipda Dartam.
Kegiatan penyuluhan dan bimbingan terhadap pelajar, tegas Dartam harus sudah menjadi perhatian bersama, baik orang tua dan sekolah, dan harus dilakukan secara berkelanjutan.
“Iya misal ketika masuk sekolah orang tua harus berkomunikasi mempertanyakan keberadaan anaknya di sekolah, begitupun sebaliknya ketika pulang sekolah harus dapat memastikan anaknya datang waktu ke rumah,” jelasnya
Dartam mengharapkan juga, disisi lain pihak sekolah harus bisa membuka ruang komunikasi dengan orang tua melalui kesiswaan ataupun unsur lainnya, hal tersebut dilakukan meminimalisir gerak dari anak atau pelajar melakukan perbuatan yang tidak di inginkan di luar sekolah.
“Jelas mata rantainya dari rumah, lingkungan, di sekolah, begitupun sebaliknya, sekolah, lingkungan dan dj rumah,” paparnya.
“Harapannya dengan penyuluhan dan bimbingan pelajar ini, bisa memberikan pengetahuan luas kepada mereka, terutama dalam pergaulannya, jangan sampai ketika berurusan dengan hukum penyesalan yang akan terjadi,” tandasnya.