LINGKARPENA.ID | Menjelang batas akhir penetapan status tanggap darurat bencana, sesuai penetapan resmi Pemkab Sukabumi, Rabu (11/12/2024), Pemerintah Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi terus berbenah.
Untuk menghindari kesalahan data kebencanaan, Pemerintah Kecamatan Kalibunder terus lakukan update data, baik lokasi, jumlah kerugian materil, maupun warga terdampak bencana.
Saat bencana menerjang sebagian wilayah di Kabupaten Sukabumi, enam desa di Kecamatan Kalibunder pun turut terdampak. Diantaranya Desa Kalibunder, Sekarsari, Sukaluyu, Bojong, Balekambang dan Desa Cimahpar.
“Dari enam desa ada empat desa yang terdampak parah, yaitu Desa Balekambang, Desa Bojong, Desa Sekarsari, Desa Kalibunder. Kemarin ada informasi Kecamatan Kalibunder tidak terdata, itu tidak benar. Sudah kami luruskan,” ujar Camat Kalibunder Encep, kepada Lingkar Pena Selasa (10/12) pagi.
Dijelaskan Encep, beberapa ruas jalan rusak akibat pergerakan tanah, antara lain ruas jalan Kalibunder – Bojong (pada titik Gadog), Karanggenteng – Buniwangi (titik Tonjong) Balekambang – Cijeruk (titik Puncaklimus) dan Warungtilu – Ciawi (titik Cimanintin).
Pergerakan tanah di Kampung Gadog, Desa Bojong, Kampung Puncaklimus Desa Tonjong, Kampung Tonjong Desa Kalibunder dan di Desa Balekambang. Puluhan rumah warga terendam banjir dari luapan irigasi Cipanyaguan yang jebol. Sekitar 2 Hektar pesawahan hilang tergerus arus air yang turun dari mata air Cipanyaguan-Gunung Patat.
Saat kejadian, kondisi kecamatan Kalibunder chaos. Komunikasi reguler lumpuh akibat jaringan terputus. Beberapa provider sinyal internet terganggu, dan akses jalan terputus mengakibatkan terhambatnya pasokan logistik dan kebutuhan vital lainnya termasuk BBM.
“Kami dari mulai Jajaran Forkopimcam sampai Pemeritahan desa mengerahkan segenap upaya, berusaha mengkomunikasikan kepada pihak-pihak terkait untuk mendatangkan bantuan yang dibutuhkan.
Semoga dalam beberapa hari kedapan Sarana Penerangan dan Komunikasi dapat segera pulih sehingga upaya komunikasi tidak terhambat,” terang Encep.
Alhamdulilah, bantuan pertama masuk ke Kecamatan Kalibunder datang dari relawan dan BPBD, di distribusikan ke enam desa terdampak. Sementara bantuan dari Dinas Sosial difokuskan ke desa terdampak longsor dan pergerakan tanah, yakni Desa Balekambang, Kalibunder, Cimahpar dan Desa Sekarsari.
“Untuk kebutuhan air kami ambil dari sumber air Ciguha, cukup untuk kebutuhan dua Kedusunan. Hanya ini terkendala ketersediaan pompa sedot. Insya Allah kami usahakan secepatnya,” tegas Encep.
Seraya berusaha memulihkan keadaan, Kecamatan Kalibunder terus berbenah dari bencana yang usai menderanya. Forkopimcam tak henti berkoordinasi dengan semua lini demi nasib warganya.