LINGKARPENA.ID | Akibat bencana Hidrometeorologi yang menerjang sebagian wilayah di Kabupaten Sukabumi, dilaporkan sebanyak delapan Sekolah Dasar Negeri SDN dan SMP terdampak, sehingga proses belajar mengajar dilakukan secara daring.
Hal itu disampaikan Khusyairin, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Lebih lanjut kata dia, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi telah mengambil langkah penanganan terhadap sekolah terdampak itu.
Dijelaskannya lebih lanjut, ke delapan sekolah yang terdampak itu berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Palabuhanratu, Lengkong dan Kecamatan Simpenan.
“Sekolah yang terdampak dan mengalami kerusakan sedang kami data untuk dimasukan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Perbaikan akan diprioritaskan jika memanga ada anggaran perubahan,” jelas Khusyairin, kepada awak media.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi juga telah menugaskan seluruh pengawas dan kepala sekolah untuk mendata dan melaporkan kondisi sekolah yang terdampak.
“Laporan tersebut mencakup kondisi bangunan sekolah, siswa, tenaga pengajar dan lingkungan sekitar,” ujar Khusyairin.
Apabila ada siswa terdampak, Disdik Kabupaten Sukabumi memastikan siswa tersebut akan mendapat bantuan melalui program Disdik Peduli. Dan untuk pelaksanaan pembelajaran, Disdik Kabupaten Sukabumi telah menerbitkan surat edarannya.
“Untuk sekolah terdampak dan tidak bisa diakses maka kami terapkan pembelajaran jarak jauh. Jika hanya akses menuju sekolah yang terdampak, seperti jembatan putus atau jalan longsor, maka hanya siswa yang kesulitan akses yang belajar dari rumah, sedangkan sekolah tetap beroperasi seperti biasa,” pungkasnya.