Diduga Setres Belum Bayar Kontrakan, Buruh Migran Asal Sukabumi Bunuh Diri di Dubai

Buruh Migran Asal Kampung Elos, RT 031/RW 007, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Siti Nulida (41) Tewas Bunuh Diri di Dubai Arab Saudi Uni Emirate Arab (UEA), Foto: Istimewa.

LINGKARPENA.ID I Diduga Setres belum bayar kontrakan, buruh Migran Asal warga Kampung Elos RT031/007, Desa Titiran, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, dikabarkan tewas bunuh diri di Dubai Negara Uni Emirat Arab (UEA).

Diketahui korban bernama Siti Nulida (41) ini, diduga telah mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri dengan melompat dari gedung lantai 5. Peristiwa tragis tersebut, sempat viral di media sosial (Medsos) Facebook dan group perpesanan WhatsApp.

Dalam unggahan akun Gustia Rahayu yang merupakan teman korban yang disertai dengan foto korban yang ditandai lingkaran hijau, menuliskan:
Asalamuallaikum πŸ™
Inalillahi wainna illaihi rojiun🀲🀲🀲
Bagi siapa yg kenal atau keLuarga Dari
NAMA:PARIDA
ALAMAT:SUKA BUMI, SUKA RAJA
Tolong hubungi Saya di nomor +971528193*** soal nya beliau telah meninggal Dunia, kami pun bingung mau menghubungi keLuarga nya dengan Cara apa, soal nya hp nya ada yg MaLing,. Trimakasih πŸ™πŸ™πŸ™

Baca juga:  Mobil Ambulan Desa Loji Sukabumi, Raib Digondol Maling

Salah seorang temen korban yang bernama Gustia Rahayu yang juga merupakan buruh migran asal Lampung mengatakan, korban disinyalir melakukan bunuh diri. Lantaran, mengalami stres tidak bisa membayar kontrakan.

“Korban di Dubai ngontrak bersama pacarnya warga Pakistan. Namun, pacarnya tidak tanggung jawab dan kabur sehingga tidak membayar kontrakannya selama tiga bulan terakhir,” kata Gustia dalam keterangannya.

Karena tidak bisa membayar kontrakan, lanjut dia, pemilik kontrakan langsung marah kepada korban. Bahkan, korban sempat disekap serta tidak diberi makan.

“Setelah satu minggu kemudian, saya terkejut melihat jasad korban terkapar di tanah dengan kondisi mengkhawatirkan,” ungkapmya.

Lebih lanjut Gustia menduga korban terpaksa mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat di atas gedung lantai 5. Lantaran, korban tidak memiliki solusi lain.

“Korban bunuh dirinya pada Selasa (07/02) sekira pukul 03:00 dini hari, sempat dibawa ke rumah sakit tapi tidak tertolong. Karena, kepalanya pecah, otaknya keluar,”bebernya.

Baca juga:  Sempat Viral di Medsos, Dua Pelaku Jambret Kini Diringkus Polisi

Semasa hidupnya, ia mengaku tidak begitu dekat dengan korban. Mereka memiliki kesibukan masing-masing dan hanya bertukar kabar via chatingan aplikasi WahtasApp.

“Dokumen identitas dan yang lainnya milik korban tidak dapat ditemukan. Korban merupakan TKW kaburan atau swasta. Jadi, TKW status orang kaburan itu identitasnya tidak ada. Nah, polisi mahu mengirimkan ke Indonesia pun susah. Makanya, jasad korban dimakamkan di kuburan massal khusus buat TKW kaburan di Dubai,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolsek Sukalarang, Polres Sukabumi Kota, AKP Asep Jenal Abidin mengatakan, setelah mendapatkan informasi terkait viralnya informasi seorang buruh migran yang dikabarkan meninggal dunia di Dubai itu, ia langsung menginstruksikan seluruh anggotanya untuk menelusuri kebenaran dari informasi tersebut.

Baca juga:  Ketua DPC PBB dan Dankoti PP Sukabumi Apresiasi Kinerja Polri dalam Pengungkapan Kasus Brigadir j

“Iya, kita bersama semua anggota langsung menelusuri berbagai keterangan yang didapatkan, hingga akhirnya berhasil menemukan pihak keluarga korban yang berada di wilayah Kecamatan Sukalarang,” katanya.

Berdasarkan keterangan yang didapat pihak kepolisian dan dari pihak keluarganya, bahwa saat korban berangkat ke luar negeri telah meninggalkan suami dan anak. Korban pergi untuk bekerja ke luar negeri menggunakan jalur ilegal atau tidak resmi.

“Waktu kita tanya, ternyata pihak keluarga membenarkan foto yang diunggah pada sosial media Facebook tersebut adalah Siti yang merupakan warga Kampung Elos, RT 031/RW 007, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang,” imbuhnya.

Pihaknya menambahkan, sewaktu anggota Polsek Sukalarang, Polres Sukabumi Kota mengunjungi rumah keluarga korban, mereka sudah mengetahui bahwa korban sudah meninggal dunia.

“Jadi informasi awalnya, korban merupakan pekerja migran ilegal dan ia sudah pindah-pindah tempat kos dan sering kabur-kaburan,” pungkasnya.

Pos terkait