DPPKB Kabupaten Sukabumi Optimalisasi Program KB di Desa

LINGKARPENA.ID | Dalam meningkatkan kemampuan pembantu pembina KB Desa, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi, menggelar bimbingan teknis Sistem Informasi Keluarga (SIGA) bagi Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), belum lama ini.

 

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Data dan Informasi pada DPPKB Kabupaten Sukabumi, Ani Andriyani mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di aula Kecamatan Purabaya ini, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan PPKBD dalam mengoperasikan SIGA.

Baca juga:  Terkikis Air, Sebuah Bangunan di Bantaran Sungai Cipelang Gunungguruh Sukabumi Ambruk

 

“Dalam sesi pelatihan ini, peserta diajarkan cara menggunakan aplikasi SIGA secara langsung, mulai dari pengumpulan data keluarga, proses informasi terkait program KB, hingga pemantauan perkembangan keluarga yang terlibat dalam program Keluarga Berencana (KB),” kata Ani.

 

Untuk itu, ia berharap PPKBD dapat memanfaatkan sistem ini untuk mendata dengan lebih efisien dan memantau kondisi keluarga dengan lebih baik, demi mendukung pencapaian tujuan program KB di tingkat desa.

Baca juga:  Pria Asal Cianjur, Hanyut di Aliran Sungai Cibubuay Sagaranten Sukabumi 

 

“Bimtek ini juga berfokus pada peningkatan kualitas data keluarga yang dikumpulkan dan diolah melalui SIGA,” paparnya.

 

Menurut Ani, dengan menggunakan sistem yang lebih modern dan terintegrasi, PPKBD dapat memastikan bahwa data yang diperoleh lebih akurat dan sistematis. Selain itu, melalui penggunaan SIGA, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program KB dan Kesehatan Reproduksi dapat ditingkatkan.

 

“PPKBD akan lebih mudah dalam memonitor perkembangan program KB, dengan adanya bimbingan teknis ini, diharapkan para Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa dapat lebih optimal dalam melaksanakan tugas mereka,” timpalnya.

Baca juga:  Jelang Validasi KKS, Sekda dan Ketua FSKSS Minta Kesiapan Lapangan

 

“Jadi, penerapan SIGA yang lebih baik akan meningkatkan kualitas data, efisiensi operasional, dan efektivitas program KB dan kesehatan reproduksi, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan keluarga dan masyarakat desa,” pungkas Ani.

Pos terkait