Dua Tahun Terhenti, Ini Hari Nelayan Palabuhanratu ke 62

Prosesi arak-arakan Putri Nelayan di puncak acara Hari Nelayan Palabuhanratu ke 62, Sabtu (21/5/22). | Foto: Istimewa

LINGKARPENA.ID – Kemeriahan syukuran Hari Nelayan Palabuhanratu terlihat gebyar Sabtu 21 Mei 2022. Pasca dilanda pandemi Covid19 dua tahun kebelakang tanpa kegiatan.

Warga masyarakat nelayan Palabuhanratu berbondong-bondong mengikuti arak-arakan sang Raja dan Putri Nelayan. Tahun 2022 ini merupakan peringatan hari Nelayan yang ke 62 tahun. Kendati pun kegiatan secara terbatas, namun antusiasme warga nelayan begitu meriah dan gebyar.

Puncak perayaan hari nelayan Palabuhanratu yang ke 62 diawali dengan upacara adat yang digelar Sabtu (21/5/22). Kegiatan turut dihadiri Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dan sejumlah pejabat Forkopimda Kabupaten Sukabumi.

Baca juga:  Desa Karangpapak Ingin Rubah "Pasar Hantu" Jadi Wisata Kuliner

Kemudian acara dilangsungkan dengan arak-arakan mengiring sang putri dan raja yang dimulai dari titik Dermaga 1 (satu) hingga Dermaga 2 (dua) Palabuhanratu.

“Biasanya arak-arakan dilakukan dari mulai Pendopo, Jalan Siliwangi hingga Dermaga. Namun mengingat situasinya masih pandemi, upacara dilakukan secara terbatas,” ujar Panitia perayaan Hari Nelayan Palabuhanratu, Sep Radi Priadika, kepada wartawan.

Baca juga:  DR.Sundawan Sapa Warga Nelayan Tegalbuleud, "Hari Nelayan Sprit Juang Nelayan Sukabumi"

Lanjut Radi, meskipun kegiatan karnaval dilakukan secara terbatas, namun antusiasme warga terlihat meriah. Arak-arakan biasanya dilakukan dari mulai pendopo ke dermaga itu pada tahun sebelum Covid-19.

Panitia perayaan hari nelayan Palabuhanratu ke 62 ini memilih dua calon pasangan Ratu dan Raja untuk presesi upacara adat dan karnaval.

Salah satunya terpilih untuk pasangan Putri Nelayan adalah Silvana Yunita. Dia terlihat anggun dan cantik didampingi sang raja diarak dari mulai Dermaga 1 hingga Dermaga 2.

Baca juga:  Seren Taun 444, Abah Asep : Momen Bersatunya Tiga Kasepuhan

Sebelumnya, Ketua Panita Hari Nelayan ke-62, Sep Radi Priadika mengatakan, larung saji akan dilakukan dengan menggunakan Kerbau atau dengan Baby Lobster.

“Di puncak acara tanggal 21ini kita akan melaksanakan larung sesaji. Untuk larung saji masih mencari kesepakatan apakah dengan Kerbau, Baby Lobster (benur) atau Tukik atau mungkin bisa semuanya dan diakhiri dengan seni budaya,” kata Radi Priadika.

Pos terkait