Empat Desa di Curugkembar Terjadi Pergerakan Tanah, Rusak 26 Rumah dan 3 Hektar Sawah

Kondisi rumah warga Kecamatan Curugkembar pasca terjadi pergerakan tanah pada Minggu 23 Oktober 2022 kemarin.| Foto: p2bk

LINGKARPENA.ID | Bencana alam pergeseran tanah kembali terjadi di Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu 23 Oktober 2022. Pergeseran tanah tersebut terdapat di Tujuh Kampung, Empat Desa yang berada di Kecamatan Curugkembar.

Peristiwa pergeseran tanah terjadi sekitar pukul 15:00 WIB. Berawal di kawasan Kecmatan Curugkembar pada Minggu sejak malam terjadi hujan teras, sehingga mengakibaktkan beberapa titik tanah anjlok dan puluhan rumah mengalami kerusakan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada laporan petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) Curugkembar, yang disampaikan PB Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, dalam keterangan tertulisnya menerangkan, terdapat 7 Kampung di 4 Desa mengalami bencana pergeseran tanah dan anjlok.

Baca juga:  Diduga Akibat Cut and Fill Kandang Ayam, 11 Rumah di Nyalindung Rusak Berat

“Pergeseran tanah terjadi di Kampung Cibeas RT 02/05 Desa Mekartanjung. Kemudian Kampung Pasir Batok, RT 03/02, Kampung Cikupa, RT 06/05, Kampung Puncak Tamiang RT 02/03, Kampung Pasir Suit, RT 02/02 Desa Cimenteng,” terang P2BK Curugkembar, Suryana, dalam keterangannya.

Sementara Dua Kampung lainnya antara lain Kampung Cibeas, RT 01/01 Desa Tanjungsari dan Kampung Poledang, Desa Nagrak Jaya, Kecamatan Curugkembar. Akibat dari pergederan tanah itu sebanyak 25 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak berat.

Baca juga:  Cuaca Ekstrim, Tiga Unit Rumah Warga Jambenenggang Sukabumi Terancam Longsor

“Bencana pergerakan tanah Minggu kemarin menyebabkant 30 Kepala Keluarga dengan jumlah 94 jiwa dan 8 balita terdampak,” terang Suryana.

Sementara itu satu Kepala Keluarga yang mengalami rumahnya rusak berat dengan jumlah jiwa 4 orang sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Adapun kerusakan lain selain infrastruktur rumah warga akibat pergerakan tanah juga turut merusak lahan pesawahan warga dengan luas kurang lebih 3 hektar sawah.

Baca juga:  Anggota Polsek Simpenan Sigap Bantu Kebencanaan Longsor

“Saat ini dibutuhkan selain bahan pangan poko juga material bangunan. Warga pun dihimbau agar meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca masih terdapat intensitas curah hujan sangat tinggi untuk selalu waspada,” pungkasnya.

Pos terkait