Gebyar Maulid Nabi di Poskab Sapu Jagat Cijangkar Nyalindung

Guru Besar Sapu Jgat Cijangkar, Asep Sopyan akrabnya Mama Cijangkar, bersama mustami di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ahad malam senin (9/10/22).| Foto: Aris Jampang

LINGKARPENA.ID | Perguruan Olahraga Silat dan Kebatinan (Poskab) Sapu Jagat Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriyah, Minggu 9 Oktober 2022.

Pada acara rutin tahunan turut digelar pula tablig akbar dan tawasul bersama. Kegiatan Maulid Nabi turut dihadiri oleh anggota Sapu Jagat dari berbagai wilayah di Kabupaten Sukabumi. Acara dimulai pukul 20:00 WIB penuh khusyu dan hidmat.

Guru cabang Sapu Jagat Cijangkar Asep Sopyan menyampaikan, peringatan maulid nabi ini baginya sangat penting. Selain ajang silaturahim anggota perguruan, juga sudah merupakan adat kebiasaan bagi sebagian umat Islam di bulan Maulud.

“Ya menurut keterangan sebagian para ulama mengatakan, maulidan ini termasuk kegiatan terpuji. Dalam pengertiannya maulid merupakan dilahirkan. Jadi lebih jelasnya maulidan itu memperingati dilahirkannya junjunan Nabi Muhammad SAW,” terang Mama Asep Sofyan, sapaan akrabnya Mama Cijangkar.

Baca juga:  Sebanyak 253 Putra-Putri Terbaik Bakal Ikut Seleksi Calon Pasukan Paskibraka Tingkat Kabupaten Sukabumi Tahun 2025

Dirinya menambahkan, maulidan merupakan masuk kategori Bid’ah Mahmudah (terpuji). Bid’ah hasanah ialah perbuatan baru yang baik dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Bahkan dalam keadaan tertentu sangat dianjurkan sebagai salah satu sunnah.

“Ya, lain dengan pengertian bid’ah Madzmumah (tercela) ini kebalikan dari bid’ah hasanah, bid’ah madzmumah merupakan bid’ah yang bertentangan dengan Al Quran, hadits, ijma, maupun qiyas. Karena itu, bid’ah madzmumah hukumnya haram,” jelas Mama Cijangkar.

Baca juga:  7 Rumah Warga Disapu Angin Kencang di Bojonggenteng Sukabumi

Sebagai perumpamaan, misalnya mengikuti aliran-aliran menyimpang, terutama terkait aqidah. Contoh, seperti menyatakan Allah punya tangan, kaki, wajah, dan dapat berjalan atau duduk. Atau sholat dengan menggunakan bahasa Indonesia dan lain-lain.

“Semoga dalam penerangan ini para Ikhwan, simpatisan dan jemaah Sapu Jagat dapat memahami. Agar tidak ada kesalahpahaman soal perkara Maulidan yang biasa diperingati,” terangnya.

Guru Sapu Jagat menambahkan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini sangatlah menyentuh hati dimana keadaan dan situasi masyarakat baru terlepas dari krisis Pandemi Covid-19 kurang lebih dua tahun. Semoga dalam doa bersam ini kita panjatkan pada Allah SWT supaya Negara segera pulih seperti sedia kala, ekonomi masyarakat menjadi lebih maju dan lebih baik lagi.

Baca juga:  Dua Pemuda Babak Belur di Ciemas, Ini Penjelasan Sekjen DPD B3DIL

Sementara itu, untuk para guru cabang, jamaah dan simpatisan dalam memaknai maulid nabi ini menjadi suatu hal yang bermanfaat.

“Ya maulid Nabi sangat penting selain ajang silaturahmi antar cabang, jamaah dan simpatisan, juga sudah menjadi kebiasaan sebagian umat Islam di bulan mulud,”ungkapnya.

Diakhir acara digelar Ceramah Keagamaan yang dibawakan oleh Ustadz Gledeg, Pimpinan Ponpes Mabda. Acara juga turut dihadiri Kepala Desa Cijangkar Heri Suherlan, perwakilan Muspika Kecamatan Nyalindung, serta tokoh masyarakat dan jamaah undangan.

Pos terkait