LINGKARPENA.ID | Dalam rangka Dies Natalis Universitas Pasundan (UNPAS) ke 62, dan HUT TNI ke 77 serta Milangkala Pasundan ke 109 yang jatuh pada tanggal 13 November 2022 tepat pada hari Ahad nanti akan digelar berbagai kegiatan.
Salah satunya bakal digelar Gowes bareng. Gowes bareng ini rencananya Star di Makodim 0608 Cianjur dan Finis di Situs Megalitikum Gunung Padang.
Menurut pemerhati seni dan budaya sekaligus Ketua Komda II Paguyuban Pasundan Abah Ruskawan mengatakan, kegiatan yang akan melibatkan ribuan peserta tersebut akan memilih lokasi Gunung Padang. Nantinya selain tadabur alam juga para peserta dapat memperomosikan Pesona Situs Megalitiqum Gunung Padang sebagai Destinasi Wisata Kelas Dunia.
“Peserta Gowes ini hadir dari berbagai daerah di tanah air. Mereka akan meramaikan Gowes bareng pada 13 November 2022 nanti. Ya sengaja kami undang,” kata Abah Ruskawan.
Lanjut Abah, pada 3 tiga tahun lalu panitia hanya menyediakan tiket Gowes cuma 2000 tiket dan peserta yang hadir mencapai 4000 ribu peserta. Maka dari itu untuk kegiatan 13 September 2022 nanti kami buka pendaftaran kembali untuk Gowes bareng.
Menurut Abah, pada acara nanti selain Goes bareng juga akan dilaksanakan penanaman pohon disekitar lokasi Situs Megalitiqum Gunung Padang dan Santuanan Anak Yatim bagi warga kurang mampu di Kampung Cipanggaulaan, Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Lanjut Abah Ruskawan, kegiatan ini juga sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya di Situs Megalitikum Gunung Padang, Kabupaten Cianjur tersebut. Hal itu juga sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 soal kemajuan seni dan budaya merupakan tangungjawab pemerintah dan tangung jawab semua komponen masyarakat.
Abah Ruskawan juga mengingatkan, peninggalan Situs Megalitikum Gunung Padang, merupakan Episentrum Kejayaan Leluhur Sunda. “Jadi dari hasil penelitian ada beberapa sumber yang belum bisa memastikan umur Situs ini yang sebenarnya. Ada yang menyatakan 11 ribuan tahun ada juga 20 ribuan tahun,” sambung Abah Ruskawan mengulas soal keberadaan Situs Gunung Padang.
Di katakan Abah, jika dikaitkan dengan penelitian Sunda Land, sebagian Profesor Eropa mempercayai peradaban Sunda itu disimpulkan sudah lahir lebih dulu dan lebih modern di jaman nya.
“Ya, tidak menutup kemungkinan Peradaban Situs Megalitikum Gunung Padang ini bisa menjadi peradaban pertama dan terakhir di dunia,” terang Abah.
Situs Gunung Padang merupakan situs prasejarah kejayaan leluhur Sunda, peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan Warungkondang, di antara Jalan Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Luas kompleks utamanya kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 hektar menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.
“Makanya yu nanti ikut Gowes bareng pada 13 November 2022. Catat tanggal dan waktunya. Ayo ikutan dan daftar dari sekarang,” ajak Abah Ruskawan.