Gelar FPD, Diskumindag Kota Sukabumi: Kami Fokus Pada Isu Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Perluasan Lapangan Kerja

LINGKARPENA.ID | Dinas Koperasi Usaha Mikro, Industri, Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dengan tema “Pemantapan Fondasi 2025-2029 ‘Penyiapan Ekosistem Ekonomi dan Industri, Pusat Pelayanan dan Pertumbuhan, serta Penciptaan dan Perluasan Lapangan Pekerjaan'” di Ruang Pertemuan Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Diskumindag Kota Sukabumi, Senin (21/04/2025).

 

Kepala Diskumindag Agus Wawan Gunawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai acuan pekerjaan Institusinya dalam lima tahu kedepan, sertamenentukan program prioritas tahunan.

 

“Jadi dari sekian banyak visi misi Walikota, Diskumindag mengambil 2 isu yakni, pengembangan sumber daya manusia serta peningkatan keterampilan masyarakat berbasis vokasi dan pengembangan ekonomi kreatif,” jelasnya saat diwawancarai lingkarpena.id usai melaksanakan kegiatan.

Baca juga:  UPTD Puskesmas Lengkong Rayakan Milad ke-53, Dewi Aprilia: Ini Rangkaian Kegiatannya

 

Bukan tanpa alasan, Pria yang akrab disapa Gultom ini menegaskan bahwa salah satu pekerjaan institusinya, adalah memastikan bahwa ekonomi kreatif atau UMKM bisa bertumbuh dan turut menjadi penyumbang kemajuan ekonomi serta daya saing daerah.

 

“Kita akan mendorong usaha ultra mikro menjadi mikro, dan mikro menjadi menengah, minimal itu, dan intinya kita akan mendukung visi misi Walikota,” tegasnya.

 

Sementara itu, Walikota Sukabumi Ayep Zaki menyampaikan dalam sambutannya bahwa pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh daya beli masyarakat, Ia juga menyebutkan bahwa dengan meningkatkan gaji ketua RT dan Linmas yang telah dilakukannya, hal tersebut juga diharapkan bisa turut menumbuhkan usaha ultra mikro dan mikro.

Baca juga:  Dinas Pariwisata Apresiasi, Kegiatan Bersih-Bersih Pantai Diikuti 800 Orang

 

“RPJMD-kan sudah ditanda tangani, didalamnya juga membahas bagaimana menumbuhkan perekonomian ditingkat bawah, jadi seberapa besar APBD yang langsung diterima oleh masyarakat, itu yang akan menaikan daya beli masyarakat,” paparnya.

 

Ayep juga menambahkan bahwa Ia akan terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebab menurutnya hal itulah yang akan membawa perubahan yang signifikan bagi pembangunan kota.

 

Selain itu, Ayep juga mengaku bahwa Ia tidak mengambil uang gajinya bersama Wakil Walikota Bobby Maulana, bukan tanpa alasan, gaji tersebut Ia alokasikan 50% untuk anak-anak yatim/piatu, serta 50% untuk bantuan modal usaha.

Baca juga:  Jelang Ramadhan, Polisi Gencar Razia Miras

 

“Jadi gaji kami berdua, 50 persen untuk anak-anak yatim-piatu, 50 persen lagi untuk bantuan usaha ultra mikro dan mikro, misal pinjaman 250 ribu untuk bantuan modal usaha, dan itu dikembalikan dalam waktu 10 bulan, tanpa bunga dan tanpa potongan,” jelas Ayep.

 

Untuk diketahui, acara tersebut dihadiri oleh Walikota dan Wakil Walikota, Kepala Bappeda, Para Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Industri Kecil Menengah (IKM), Koperasi, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), dan unsur Akademisi.

Pos terkait