Hasil Panen Padi Desa Bojongkerta Capai 2.226 Ton Pertahun

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Desa Bojongkerta Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi memiliki potensi pertanian sawah yang sangat besar untuk meningkatkan produksi pangan beras. Apalagi didukung dengan irigasi pertanian yang cukup baik.

Jumlah luas lahan pertanian untuk pesawahan di Desa Bojongkerta mencapai 221 hektare, sedangkan total luas wilayah desa seluas 632 hektar. Sehingga apabila dipersentasekan luas lahan pesawahan mencapai 30 persen dari total luas wilayah desa tersebut.

Kepala Desa Bojongkerta, Uus Suhendar mengatakan, besarnya potensi sektor pertanian sawah di wilayahnya tersebut menjadikan desanya salah satu lumbung padi di Kecamatan Warungkiara.

Baca juga:  Kontingen Binojakrama Padalangan 2023, Dilepas Bupati Sukabumi

“Makanya di sini banyak penggilingan padi, ini menunjukkan betapa banyaknya padi yang dihasilkan di sini,” ujar Uus kepada Lingkarpena.id, Rabu (9/9/2020).

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah desa (pemdes) saat ini membantu para petani untuk mengakses kartu tani, sehingga petani mendapatkan subsidi pupuk untuk menekan biaya produksi.

“Tentunya apabila biaya produksi dapat ditekan, otomatis mereka akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi,” tutur kepala desa yang akrab disapa Bargo ini.

Baca juga:  DPU Kabupaten Sukabumi Hitamkan Jalan, Ini Kata Kades Wangunreja

Kades Bargo merincikan, rata-rata hasil panen yang dihasilkan petani mencapai dua ton per hektare. Apabila dikalkulasikan dengan jumlah lahan sawah seluas 221 hektare, maka padi yang dihasilkan di desanya mencapai 442 ton.

“Itu dihitung sekali panen, sedangkan petani di sini setahun itu bisa tiga kali panen. Jadi 442 ton sekali panen di kali 3 musim panen, maka padi yang dihasilkan bisa mencapai 2.226 ton pertahun,” jelasnya.

Baca juga:  Bupati Marwan, Minta Aparatur Beri Pelayanan Terbaik Bagi Masyarakat

Ia mengaku, berencana akan memanfaatkan potensi pertanian tersebut melalui badan usaha milik desa (BUMDes), namun anggaran tahun ini difokuskan terlebih dahulu untuk penanganan pandemi Covid-19.

“Karena Covid-19, BUMDes belum mendapatkan anggaranya di tahun ini. Mudah-mudahan kalau tidak ada hambatan kita anggarkan di tahun depan, sehingga kita dapat memanfaatkan sektor pertanian ini dengan maksimal,” tandasnya.

Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Garis Nurbogrullah

https://www.instagram.com/p/CE5uX22Fm-R/?igshid=1e3p0tb3x0sro

Pos terkait