LINGKARPENA.ID | Kepala Desa Jambenenggang Ojang Apandi hanya menunggu beberapa waktu lagi menjelang masa akhir jabatannya sebagai kepasa desa di tahun 2023 ini. Kendati demikian, apa yang menjadi tanggungjawabnya sebagai kepala desa atas pekerjaan rumah PR dalam pembangunan sudah terjawab.
Hadirnya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 116 Kodim 0607 Kota Sukabumi di Desa Jambenengang yang dipusatkan di Kampung Bobojong RT 01/06 Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi sebagai bukti dan disambut baik oleh warga masyarakat.
Ojang Apandi mengatakan, di penghujung jabatanya sebagai Kepala Desa ini, dirinya tetap mengutamakan program skala prioritas. Di mana ia saat pertama menjabat sebagai kepala desa sudah berkomitmen pada Infrastruktur jalan.

“Ya pembagunan infraktruktur jalan ini menjadi sektor utama bagi saya. Ada empat tujuan bagi saya; pertama, peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatan derajat kesehatan hidup masyarakat, pendidikan untuk mencetak sumberdaya manusia yang tangguh dan membuka isolasi wilayah. Dan itu semua akan menjadi percepatan kesejahteraan,” terang Ojang kepada Lingkarpena.id Sabtu (27/5).
Dijelaskan Ojang, tentunya jika akses jalan ini sudah bagus, masyarakat sebagai penerima manfaat tidak ada lagi kendala pada aktivitas mobilisasi yang sudah sesuai kebutuhan. Pastinya semua akan terasa suasana kota di desa, artinya bukan desa menjadi kota.
“Ya sejatinya jika semua fasilitas masyarakat di desa sudah terpenuhi pastinya tidak adalagi keluhan karena sudah tercukupi dan lebih baik, terutama soal infrastruktur jalan,” ungkapnya.
Selain itu kata Ojang, terlaksananya program TMMD di Desa Jambenenggang, tentunya ia dan warga desa menyambut baik dan berkomitmen memberikan yang terbaik sebagai penerima manfaat.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak-bapak TNI yang sudah mensuport pembagunan TMMD ini, sehingga program tersebut terealisasi dengan baik dan tepat waktu. Ya kita (masyarakat) tentunya harus menjadi yang terdepan dalam membantu dengan mengedepankan gotong-royong,” tandasnya.
Dengan dibukanya jalan baru sebagai akses penting warga tentunya menjadi dampak besar bagi kemajuan masyarakat kedepannya. Dampak itu pun berimbas kepada harga-harga lainnya seperti tanah milik warga. Contoh yang hari ini harga tanah meningkat yang asalnya dua puluh juta per seratus meter kini menjadi lima puluh juta per seratus meternya.
“Itu menjadi berkah dan untung bagi warga setempat,” sambung Ojang.
“Dan perlu dicatat warga kami dengan adanya pembagunan TMMD melalui akses jalan ini, warga pemilik tanah yang terlitasi oleh pembangunan jalan semua memberikan tanahnya secara sukarela. Ini demi kemanfaatan. Ya semua tak ada kata penggantin dan pembebasan lahan,” terang Kades Ojang.
Ojang menuturkan, “Program TMMD ini bukan hebatnya seorang kades, tentu karena hebatnya masyarakat. Tidak ada kepala desa hebat tanpa dukungan warga masyarakat. Jargon Kami ” Tidak ada satu Kampung yang tidak masuk roda empat,” timpalnya.
Dengan program ini lanjut Ojang, semuanya permaslahan warga masyarakat soal infrastruktur akhirnya bisa terjawab dengan sudah bisa masuknya kendaraan roda empat ke setiap pelosok.
“Jadi, saya jika selesai menjabat alhamdulillah saya tidak tidak akan merunduk ditengah-tengah masyarakat. Artinya bukan saya pasang badan dengan kesombongan tapi tugas saya sebagai kepala desa sudah selesai dengan kemampuan dan kapasitas saya. Ya sesuai harapan sudah terjawab,” tutupnya.