Komoditas Kacang Tanah di Cibadak Tembus Pasar Internasional

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Hasil bumi di Kabupaten Sukabumi terutama sektor pertanian melimpah dan menjanjikan. Bahkan hasil pertaniannya mampu tembus pasar Nasional dan Internasional.

Salah satunya komoditas kacang-kacangan di Desa Cibadak, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. Hasil pertanian berupa kacang tanah dan kacang bogor di sana menjadi unggulan dan ikut memasok ke salah satu perusahaan besar di Indonesia

“Sektor pertanian di Desa Cibadak bisa dibilang cukup berjaya, khususnya komoditas kacang yang sudah mampu memasok salah satu perusahaan besar di Indonesia,” kata Sekdes Cibadak Muniri kepada Lingkarpena.id, Jumat (28/8/2020).

Ia menjelaskan, dari total penduduk 7.987 orang di Desa Cibadak, mayoritas berprofesi sebagai petani dan buruh tani.

Baca juga:  Peringati HWN, Sanggar Rahayu Medal Gelar Syukuran Atas Terpilihnya Pepadi dari Korwil V Cidolog

“Yang diandalkan petani di sini komoditas kacang, seperti tanah dan kacang bogor. Bahkan sudah memasok ke pabrik besar sekelas Kacang Garuda (PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk). Produknya sudah terkenal di kancah Nasional maupun Internasional,” kata Muniri.

Produk kacang yang telah dipanen, sambung dia, nantinya akan di ambil oleh produsen perusahaan Kacang Garuda lalu di kirim ke Jawa Timur untuk kemudian dijadikan bahan baku. Adapun pengiriman biasanya dihitung tonase dengan harga serta kapasitas muatan yang tidak menentu.

Kendati demikian ia menyayangkan karena beberapa tahun kebelakang geliat ekonomi petani di Desa Cibadak terbilang tidak stabil. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sistem irigasi lahan yang belum maksimal, serta teknik cocok tanam petani yang belum bisa mengembangkan sistem panen dua kali setahun.

Baca juga:  Bupati Sukabumi Lantik 70 Kepala Desa, Begini Harapannya

“Sejauh ini biasanya petani hanya mampu panen setahun sekali, karena untuk menanam kacang sendiri sangat diperlukan pasokan air yang cukup. Jadi petani memilih menanam kacang ketika musim hujan saja. Andai petani bisa mengembangkan sistem panen setahun dua kali mungkin hasilnya akan lebih bagus lagi,” jelasnya.

Di sisi lain, tambah Muniri, sistem irigasi sektor pertanian yang belum maksimal pun ikut jadi kendala, sehingga terkait hal ini pihak desa turut membantu diantaranya dengan mengupayakan pembangunan irigasi. Tepatnya di Kampung Batununggul yang sudah terealisasikan pada periode tahun 2019-2020.

Baca juga:  Miras Bermerek Disita Petugas di Sebuah Villa di Kawasan Wisata Sukabumi, Pengunjung Dilakukan Test Urin

Selain kacang yang memiliki potensi besar di desanya, lanjut Muniri, ada sejumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM), yang turut menggandeng beberapa produk pertanian seperti singkong, jamur tiram dan lain lain.

“Selain dari kacang kacangan, Desa Cibadak juga punya UKM yang cukup maju, salah satunya produksi jamur tiram yang sempat dibimbing oleh desa melalui Bimtek dan pelatihan. Ada juga produksi tepung tapioka dengan bahan dasar singkong yang produknya sudah masuk ke pasar tradisional di berbagai kecamatan sekitar,” pungkasnya.

Reporter : Rendy Wahyudi
Redaktur : Garis Nurbogarullah

https://www.instagram.com/p/CEbOxpvl-yu/?igshid=1pwe54c53e691

Pos terkait