Lingkarpena.id, SUKABUMI – Sampah menjadi salah satu persoalan yang tidak kunjung usai dalam keseharian masyarakat. Bahkan, akibat sampah yang dibuang sembarangan, menjadi persoalan serius karena dapat menyebabkan bencana seperti banjir termasuk sumber penyakit.
Untuk menyelesaikan persoalan sampah yang semakin pelik itu, Komunitas Duta Kebaikan atau Sukabumi Walagri menggulirkan program sedekah sampah. Komunitas ini mengajak masyarakat untuk mengumpulkan sampah dan mensedekahkan sampah itu untuk dijual kembali.
“Sampah-sampah hasil sedekah tersebut kami pilah dan kumpulkan dijual kembali dan hasilnya akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial,” kata Demmy Anom yang menggawangi Komunitas Duta Kebaikan, Sabtu (06/02/2021).
BACA JUGA: Tumpukan Sampah Jadi Sumber Banjir di Dayeuhluhur Sukabumi
Menurut dia, sedekah sampah juga merupakan upaya merubah paradigma masyarakat tentang sampah yang sudah menjadi identik keberlangsungan hidup di era modern ini.
“Kami berfikir bagaimana merubah paradigma masyarakat, penilaian masyarakat berbeda tergantung strata sosialnya. Jika sebagian masyarakat menilai sampah sebagai sesuatu yang tidak berguna, maka kami menjawab itu dengan program ini,” ujar Demmy.
Selain itu sambung Demmy, program sedekah sampah ini juga bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat dari segi religi (agama), bahwa sedekah itu bisa dengan bentuk apa saja dan bukan hanya orang yang berkecukupan saja yang dapat bersedekah.
BACA JUGA: Sebulan Volume Sampah di Kota Sukabumi Capai 5.134,8 Ton
“Hasil dari pengolahan sedekah sampah ini akan kami kembalikan ke lingkungan masyarakat dalam bentuk kegiatan sosial seperti santunan anak yatim, jompo dan pengobatan gratis bagi warga kurang mampu yang belum memiliki BPJS,” jelasnya.
Komunitas Duta Kebaikan yang terdiri dari anak muda dan karang taruna di wilayah pajampangan ini juga mengajak anak muda lainnya untuk dapat bergabung bersama menyelesaikan permasalahan sampah di wilayah masing-masing.
“Kami sangat terbuka jika ada teman-teman yang ingin ikut terlibat bersama kami, karena permasalahan sampah ini adalah masalah kita bersama dan menyangkut keberlangsungan hidup generasi kita ke depan,” pungkasnya.
Redaktur: Garis Nurbogarullah