Longsor Timbun Irigasi, 70 Hektar Lahan Pertanian Terancam

Kondisi irigasi pasca tertimbun longsoran tanah dan rumpun bambu. Petugas dan warga saat melakukan perbaikan secara gotong-royong sabtu (11/6/22).| Foto: P2BK Nagrak

LINGKARPENA.ID – Bencana longsor melanda Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi pada Jumat (10/6/22). Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WIB malam. Akibatnya aliran Irigasi tertimbun material longsoran dan rumpun bambu.

Petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) melakukan pemantauan pada Sabtu (11/2/22) dan merilis, bencana tepatnya terjadi di Kampung Bojong Kawung RT 04/07 Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak.

Baca juga:  Janji Kadis PU, November Jalan Cilaksana Diperbaiki

Dijelaskan p2bk dalam keterangannya bencana longsor sebuah dapuran rumpun bambu longsor dan menutup saluran irigasi. Material longsor berkisar dengan ukuran panjang 15 meter dari ketinggian 10 meter.

“Rumpun Bambu terseret dan menutupi saluran irigasi sekunder Cikahuripan. Irigasi ini pemanfaatannya sekitar 70 hektar sawah warga,” ujar P2BK Nagrak Miky dalam keterangan rilisnya, Sabtu (11/6/22) yang diterima wartawan.

Baca juga:  Tim SAR Gabungan Basarnas Lakukan Pencarian Tiga Korban Longsor di Lengkong Sukabumi

Akibat saluran irigasi tertutup material longsoran bambu, sekitar 4 (empat) ke RTan terdampak dari pemanfaatan aliran air tersebut.

Petugas bersama relawan bencana segera turun tangan melakukan asesmen dan mendatangi lokasi kejadian bencana di Kampung Bojong Kawung, Girijaya tersebut.

“Seluas 70 hektare lahan pertanian warga terancam gagal panen. Petugas bersama warga setempat melakukan perbaikan secara gotong-royong dan membersihkan material longsoran,” tambahnya.

Baca juga:  Geger! Warga Cisaat Temukan Mayat Mengambang di Selokan MCK

Selain itu, petugas juga menghimbau warga masyarakat agar selalu waspada atas segala bentuk bencana alam.**

Pos terkait