OLINGKARPENA.ID | Guna menunjang pendidikan anak berkebutuhan khusus (Disabilitas) Kades Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Yudi Setiadi bangunkan satu lokal ruang Sekolah Luar Biasa atau SLB di tanah milik desa.
Pembangunan satu ruang sekolah SLB bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa khususnya bagi para penyandang Disabilitas yang ada di wilayah Kecamatan Nagrak. Dengan tujuan agar anak berkebutuhan khusus ini bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
Menurut Yudi mengatakan, pembangunan SLB ini didanai oleh dana swadaya berkat kerjasama dengan pihak Pilial Yayasan PGRI Ciambar yang mempunyai siswa berkebutuhan khusus sebanyak 35 siswa.
“Sebelumnya, pihak penyelenggara pendidikan anak berkebutuhan khusus di bawah Pilial Yayasan PGRI Ciambar ini melakukan proses pembelajaran numpang di salah satu bangunan sekolah yang tidak terpakai. Namun ketika sekolah tersebut mau dipakai kembali oleh pemiliknya, pihak Pilial Yayasan PGRI Ciambar merasa kebingungan untuk mendapatkan sarana prasarana untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, padahal mereka mempunyai siswa yang butuh akan pendidikan,” ungkapnya kepada Lingkarpena.id Rabu, (07/09/2022).
Lanjutnya, awalnya saat itu, pihak Pilial Yayasan PGRI Ciambar merasa kebingungan untuk mendapatkan bangunan yang bisa di pakai untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Malah sebagian orang tua siswa merasa keberatan jika anak mereka harus belajar atau sekolah seperti di wilayah Kecamatan Cibadak.
Apalagi sekolah di sana sudah mempunyai Sapras yang memadai, mengingat orang tua anak berkebutuhan khusus ini tidak mempunyai biaya untuk transportasi anak dengan jarak yang cukup jauh.
“Makanya, setelah mendengar hal tersebut dari pihak Pilial Yayasan PGRI Ciambar, hati saya merasa terketuk untuk membantu mereka. Saya merasa berkewajiban untuk memperhatikan sarana pendidikan dan apalagi ada warga Balekambang juga yang menjadi siswa di sekolah tersebut tanpa dipungut biaya alias gratis,” kata Yudi.
Yudi akhirnya melakukan musyawarah dengan berbagai pihak guna bisa membangunkan satu ruang kelas untuk menunjang pendidikan anak berkebutuhan khusus itu. Kendati ada beberapa pihak yang tadinya tidak menyetujui dengan kebijakan yang ia ambil. Namun itu telah bisa diselesaikan dengan baik, karena ini sifatnya sosial yang jelas sangat membantu orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus di wilayah kecamatan Nagrak dan Kecamatan Ciambar.
“Saat ini, sekolah tersebut sudah bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Namun masih banyak kekurang fasilitas seperti MCK dan fasilitas lainnya,” sambung Yudi.
Yudi berharap adanya bantuan dari pemerintah dan donatur yang peduli akan dunia pendidikan anak berkebutuhan khusus. Pihaknya masih membutuhkan beberapa fasilitas pendukung agar anak bisa belajar dengan nyaman.
“Ya, kalau ada yang mau membantu silakan datang ke desa, kita akan fasilitasi demi keberlangsungan pendidikan anak berkebutuhan khusus. Jujur para siswa di sini belajar secara gratis tanpa dipungut biaya,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu orang tua siswa berkebutuhan khusus Dipa (35) mengatakan, selaku orang tua murid ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak atas dibangunkannya sekolah tersebut. Sebelumnya ia mengaku anaknya terpaksa harus belajar di rumah karena sekolah yang lama tidak bisa digunakan untuk proses KBM. Berkat perjuangan pak kades saat ini, sudah dua minggu anak kami sudah bisa bersekolah lagi.
“Alhamdulillah, anak saya sudah bisa sekolah lagi karna dekat dari tempat kami tinggal. Namun saya berharap adanya bantuan dari semua pihak untuk membantu pembangunan MCK buat kebutuhan para siswa. Ya, karena jika anak-anak mau ke toilet mereka harus menyebrangi jalan dan numpang di kantor desa. Mudah-mudahan ada pihak yang terketuk untuk membantu,” harapnya.