Pengusaha Sebut Bantuan Modal UMKM Butuh Intervensi Pemasaran

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang strategis untuk mengurangi kemiskinan dengan menciptakan peluang usaha dan peluang kerja. Serta sangat berpotensi dalam meningkatkan kesetaraan ekonomi di Indonesia.

Hal itu diungkapkan pendiri Sumakashi Rizky Food, Yudhi Winarsono Basuki kepada Lingkarpena.id, Selasa (22/9/2020).

“Sejak tahun 2018, industri kecil menengah sudah turut mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pertumbuhan produk domestik. UMKM di Indonesia masih didominasi oleh usaha kecil dengan aset mulai dari Rp50 juta dan pendapatan sekitar Rp200 juta pertahun,” ujarnya.

Baca juga:  Permintaan Tinggi, Petani Desa Girijaya Pilih Tanam Singkong

Menurutnya, peningkatan bisnis dari skala mikro ke usaha menengah harus didorong sebagai upaya berkelanjutan, dalam menumbuhkan wirausahawan dan usaha rintisan baru. Ia mencontohkan, pendampingan dengan tenaga yang berpengalaman bisa membuat produk UMKM tersebut memiliki daya saing.

“Kini pemerintah menggelontorkan bantuan permodalan untuk UMKM, tinggal bagaimana cara pemasaran produknya. Nah, maka perlu ada yang mengkoordinir, yang melakukan pemasaran produk UMKM tersebut,” tuturnya.

Baca juga:  Tinggal di Pos Pengungsian, Korban Kebakaran Kabandungan Butuh Bantuan

Untuk mendukung program itu, kata Yudhi, banyak pilihan pemasaran yang relevan dengan produknya masing-masing, dengan pola penjualan yang jelas. Sehingga UMKM dapat memiliki peluang yang lebih besar untuk mengembangkan target pasar, serta menciptakan kehadiran bisnis yang lebih kuat.

“Setelah 15 tahun berkecimpung di industri, sekaligus pemasaran produk makanan dan berinteraksi langsung dengan berbagai pedagang, UMKM akan membutuhkan akses yang lebih besar dengan harga yang kompetitif,” tandasnya.

Baca juga:  Polres Sukabumi Salurkan Bansos Polri 11 Ton Beras untuk Warga

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah harus memberikan bantuan berupa intervensi dalam memasarkan produk, memberikan fasilitas pemasaran. Seperti contoh, dinas-dinas harus membeli produk dari UMKM.

“Dengan adanya intervensi seperti itu, apalagi dengan adanya yang mengkoordinir penjualan. Setiap UMKM akan mampu mengembangkan usahanya masing-masing dengan produk yang berdaya saing,” pungkasnya.

Reporter : Samsun
Redaktur : Alan Kencana

Pos terkait