LINGKARPENA.ID | Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri acara tasyakuran dan penutupan Masa Pengenalan Lingkungam Sekolah (MPLS) di SMKS PGRI 1 Kota Sukabumi, Jumat (22/7/2022).
Dalam kesempatan tersebut sekaligus dengan peresmian kantor pelayanan terpadu SMKS 1 PGRI Kota Sukabumi. Dalam kesempatan itu wali kota berharap lembaga pendidikan agar mampu memberikan kemampuan dan skill agar bisa mandiri dan sukses ketika lulus nanti.
”Saya ucapkan terimakasih kepada keluarga besar PGRI baik pendidikan tinggi dan menengah karena bersyukur angka parisipasi masyarakat (APM) pendidikan dari tahun ke tahun meningkat, dan Kota Sukabumi masuk tiga besar APM pendidikan di Jabar salah satunya dukungan dari keluarga besar PGRI,” kata Fahmi dikutip dari laman resmi kdp.Sukabumikota.go.id.
Walaupun terdampak pandemi Covid-19 sambung dia, Kota Sukabumi mampu untuk melakukan peningkatan APM pendidikan. Mudah-mudahan pandemi usai sehingga memaksimalkan potensi pendidikan.
”Hikmahnya dengan pandemi Covid-19 dituntut melakukan percepatan ada istilah disripsi perubahan yang sangat cepat termasuk di bidang pendidikan, Misalnya ada kurikulum merdeka dan istilah sekolah penggerak maknanya adaftif dengan perkembangan pandemi di dua tahun tetakhir,” jelasnya.
‘Dijelaskan Fahmi bahwa dunia pendidikan mengalami percepatan dan adaftasi dengan percepatan teknologi, termasuk ada industri perusahan belum sehat dan jadi tantangan karena terdampak masalah landemi dan masalah global termasuk ada yang mengurangi karyawannyam
“Disisi lain setiap tahun ada kelulusan SMK/SMA dan lulusan baru mencari hajat pekerjaan. Oleh karenanta saat ini yang dibutuhkan lembaga pendidikan mampu mendorong siswa siswi mandiri miliki sklil dan kemampuan sebagai seorang entrepreneur,” ucapnya.
Masih kata Fahmi, Intinya jangan hanya dibekali ijazah bukan masanya lagi, yang dibutuhkan lembaga pendidikan memberikan semangat optimisme dan memotivasi siswa keterampilan dan ciri khas keluarga besar SMKS 1 PGRI mampu jadi salah satu leader memberikan keterampilan karakter dan optmisme dan jadi pelajar entrepereneur.
“Terlebih di tengah percepatan infrastruktur yang berjalan seperti jalan tol dan rel ganda kereta api, harus mempersiapkan kemampuan sumber daya manusia, ketika nanti jadi jangan sampai menjadi tamu di rumah sendiru dan ini tidak diinginkan,” ujarnya.
Percepatan infrastruktur juga harus berdampak pada kesejahteraan warga. Syaratnya dengan menyiapkan kemampuan skill personal menjadi siap menghadapi masa depan,” pungkasnya.**