Lingkarpena.id, Sukabumi – Ketika dimintai tanggapan mengenai Musda KNPI Kota Sukabumi, Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi Isep Ucu Agustina memandang ini adalah salah satu kelalaian pimpinan sidang yang dianggap tidak secara utuh memahami mekanisme cara persidangan.
“Seharusnya ketika memang dihadapkan dalam dua pilihan, pimpinan sidang bisa mengambil jalan tengah yang sudah disepakati disaat tata tertib disaat pleno 1, tapi nyatanya pimpinan sidang terus menerus meminta klarifikasi kepada forum,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (22/04/2021).
Ia menambahkan hal tersebut memakan waktu banyak dan akhirnya jalan voting yang seharusnya ditempuh pimpinan sidang sama sekali tidak diberikan, akhirnya Musda tidak menemukan titik solusi.
Baca juga: Musda KNPI Kota Sukabumi Deadlock
Isep berharap Musda ini bisa secepatnya dilaksanakan lagi, jangan sampai Organisasi Kepemudaan (OKP) yang terhimpun di KNPI berceceran serta tidak memiliki titik koerdinasi di tingkat Kota Sukabumi.
“Kalau sudah seperti ini siapa yang akan bertanggung jawab, bagaimana nasib 106 OKP yang terhimpun sekarang, semua hanya berharap ketidakpastian Musda ini kapan akan dilaksanakannya lagi,” ujarnya.
Selain dari pimpinan sidang, PMII juga menyayangkan tentang sikap yang diberikan Steering Committee (SC) kepada forum tertinggi ini khususnya di Musda KNPI.
“Seharusnya ketika memang penetapan calon itu sudah dilakukan dan sudah dianggap sah, harusnya tidak dibahas kembali. Ketika memang ada proses kesalahan, kenapa SC dengan logowo memberikan peluang yang asalnya Bakal Calon menjadi Calon,” ujar Ketua Cabang PMII ini.
Baca juga: Sidang Musda KNPI Diwarnai Kericuhan Antar OKP
Ia berpendapat tentunya ini menjadi keabsahan secara hukum yang berlaku di Panitia Musda KNPI itu tersendiri. Ketika SC menetapkan 2 calon, secara otomatis pemberkasan yang sejauh ini yang akan dipersoalkan di dalam sidang. SC yang secara kelembagaannya sudah menyepakati itu dan dianggap tidak ada masalah karena sudah ditetapkannya sebagai Calon Ketua KNPI Kota Sukabumi.
PMII sebagai peserta sangat menyayangkan itu semua, seharusnya SC bersikap lebih tegas dan memperhatikan ketetapan-ketetapan SC itu tersendiri.
“Mari kita rawat proses demokrasi ini dengan utuh dan bijaksana, jadikan perbedan menjadi rahmat, dan persamaan menjadi kunci kemenangan untuk semunya,” pungkasnya.
Redaktur: Dharmawan Hadi