Polres Sukabumi Rilis Lonjakan Wisatawan Nataru

Kondisi wisatawan di pantai Palabuhanratu Sukabumi | Foto: Istimewa /net

LINGKARPENA.ID | Libur Natal tahun 2023 menyaksikan lonjakan pesat wisatawan di sejumlah pantai Kabupaten Sukabumi.

Menurut Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, sebanyak 28.896 wisatawan membanjiri Pantai Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) selama 5 hari, mencapai puncak pada Minggu, 24 Desember, dengan lebih dari 11 ribu pengunjung.

Menurut Kasatpol Airud, AKP Tenda Sukendar, pantai-pantai seperti Karanghawu, Kebon Kalapa Cisolok, Citepus RTH, Citepus Istana Presiden, Istqomah, Kebon Kalapa Citepus, Karangnaya, dan Batu Bintang menjadi daya tarik utama.

Baca juga:  Ketua DPRD: Apresiasi MTQ Tingkat Kabupaten Sukabumi yang Digelar di Ponpes Assalam Warungkiara

“Wilayah selatan, khususnya Ujung Genteng Pasir Putih, paling ramai dikunjungi,” ungkapmya.

Dalam operasi lilin lodaya 2023 ini, baru selama 5 hari, tidak hanya sukses menangani lonjakan wisatawan, tim gabungan Satpol Airud, Balawista, Basarnas, Sarda, BPBD, Pramuka, dan unsur terkait lainnya juga menjaga keamanan dan kondusivitas kawasan pantai.

Meskipun terdapat tiga kecelakaan laut, tindakan cepat dan kesigapan lifeguard gabungan mencegah adanya korban jiwa.

Baca juga:  Sandang Status Tertinggal, Desa Cirendang Merasa Dianaktirikan

“Tidak ada wisatawan yang hilang atau tenggelam selama operasi lilin ini. Kejadian kecelakaan laut berhasil diatasi di Cisolok Pantai Kapitol, Karanghawu, dan Kebon Kalapa,” jelasnya.

Kesuksesan operasi ini, kata Tenda tidak lepas dari sinergi unsur kemaritiman dan lifeguard gabungan yang sigap. Dengan statistik kunjungan yang mengesankan dan keberhasilan operasi keselamatan, Pantai Ciletuh Palabuhanratu semakin menarik perhatian sebagai destinasi liburan unggulan.

Baca juga:  Aksi Kita Indonesia yang Digelar Polres Sukabumi Bagikan 650 Paket Sembako

“Dalam menciptakan potensi positif untuk perkembangan pariwisata Kabupaten Sukabumi kami lakukan tindakan preventif, preentif dan represif,” tandasnya.

Pos terkait