Ponpes Al-Aman Cimanggu Sukabumi, Jadi Lokomotif Penggerak Ekonomi Gandeng Pertamina dan Bank Mandiri

LINGKARPENA.ID – Pondok Pesantren Al-Alman Cimanggu Kabupaten Sukabumi, meresmikan “Al-Aman Berdaya Pertasho” serta mandiri agen ketiganya yang digelar di Desa-Kecamatan Kalibunder, Kamis (06/01/2022) kemarin.

Peresmian tersebut dihadiri langsung oleh SBM Pertamina dan wakil area head mandiri Sukabumi-Cianjur. Selain itu, turut hadir Camat Kalibunder, Kapolsek, MUI dan para Kyai serta stakeholder.

Dalam penjelasannya Inisiator gerakan Al-Aman berdaya mengatakan, “Pertashop ketiga ini hadir sebagai salah satu refleksi dan realisasi program Al-Aman Berdaya,” tutur Masmu Fudholy, dalam sambutannya.

Baca juga:  Sarbumusi Kabupaten Sukabumi Resmi Dilantik, Ini Amanat Presiden

Dikatakan Masmu, gerakan ini juga merupakan salah satu bentuk ikhtiar pondok pesantren agar bisa mandiri. Diharapkan juga dapat membantu dalam pemulihan sektor ekonomi pasca pandemi ini.

“Al-Aman berdaya ini salah satu upaya pesantren dalam membangun ekonomi kreatif dan UMKM sebagai penggerak perekonomian ditengah-tengah masyarakat. Pesantren juga memberikan ruang untuk bersinergi menuju kemandirian ekonomi terhadap seluruh elemen masyarakat baik stakeholder internal maupun eksternal yang memiliki kesamaan visi untuk membangun ekonomi yang berbasis pesantren ini,” terang Masmu.

Baca juga:  Satu Rumah Warga Ambruk di Surade Sukabumi 

Keberhasilan ini berkat jalin kerjasama Al-Aman Berdaya dalam mengembangkan ekonomi pesantren dengan pihak PT Pertamina dan Bank Mandiri.

“Jika Pertashop ini bisa dibangun di pesantren-pesantren daerah yang jauh dari layanan pertamina, maka program ini bisa membantu negara dalam mengurangi subsidi dan bisa mensukseskan program langit biru,” terang Kang Masmu ini.

Baca juga:  Diusianya Ke 72, Bupati Optimis IDI Berkomitmen Mengabdi untuk Rakyat

Masmu menambahkan, tujuan dari mandiri agen sendiri adalah untuk mendekatkan akses layanan perbankan di tengah masyarakat. Selain itu guna mambantu menggerakkan ekonomi warga.

“Saatnya pesantren menjadi lokomotif penggerak ekonomi kerakyatan dan memiliki kekuatan ekonomi ke depan,” tandasnya.(***)

Pos terkait