Pria Ciracap Diduga Alami Gizi Buruk, Ini Respon Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

Dadan warga Kampung Panggilingan, Desa Kecamatan Ciracap, saat bersama Ibu Aas (Ibu Kandungnya) | Istimewa

LINGKARPENA.ID | Pria warga Desa/Kecamatan Ciracap, Dadan (29 tahun) yang diduga pengidap gizi buruk langsung mendapat tanggapan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.

Melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Perbekalan Kesehatan dan Makanan Minuman (PPKMM) dr. Solitaire Ram Mozes mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Puskesmas Ciracap dan dokter Puskesmas melalui Tim petugas Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK).

Hal tersebut dilakukan Tim DMK agar masyarakat lebih memahami soal penyakit gizi buruk itu seperti apa. Menurut dr. Solitaire melalui keterangan petugas lapangan penyakit yang diderita Dadan merupakan bukan gizi buruk.

Baca juga:  Pesta Rakyat Kecamatan Cikembar, Wabup: Momentum Kebersamaan

“Dadan ini pernah dikunjungi oleh tim DMK, melalui dokter masuk kampung. Sepertinya Dadan ini mengidap cerebral palsy (lumpuh otak). Dan penyakit itu bisa menyebabkan gangguan perkembangan. Tapi agar lebih jelas nanti dokter bakal mengunjungi langsung,” jelas dr. Solitare Ram Mozes kepada Lingkarpena.id Senin (9/1/2023).

Lebih lanjut Kabid PPKMM Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi ini menjelaskan, alurnya bila ada kasus seperti ini tentunya masyarakat bisa datang ke kader. Nantinya oleh kader akan disambungkan ke bidan desa untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh kepala puskesmas dan dokter puskesmas.

Baca juga:  TMMD ke-121 Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi Beri Manfaat Fisik dan Non Fisik

“Nah itu untuk di jalur kesehatan. Untuk jalur pemerintah desa juga bisa. Jadi mulai dari RT/RW Mandor, Kepala Desa, petugas Puskesos desa, lanjut ke pak camat,Nantinya Camat akan berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas untuk kemudian dikunjungi oleh dokter Puskesmas,” papar mantan Kepala Puskesmas Surade ini.

Dijelaskan dr. Solitaire keterbatasan tenaga kesehatan khususnya dokter saat ini masih terkendala. Sekarang ini dalam satu kecamatan dokter puskesmas nya cuma 1 dokter.

“Ya zaman sekarang dengan teknologi yang sudah demikian canggih dengan adanya KIS/BPJS tidak ada alasan tidak ada biaya untuk berobat. Jadi warga sekitar atau petugas bisa membantu untuk mengkases program KIS atau BPJS, ayolah bantu warga yang betul-betul harus dibantu,” tandasnya.

Baca juga:  DKP Kabupaten Sukabumi Dukung Pengembangan Pemberdayaan Perikanan di Lokus P2WKSS

“Nanti akan di gali lebih dalam oleh Puskesmas sehingga bisa segera diketahui riwayat lengkap dan kronologisnya. Bahkan pasien ini sudah dikunjungi tim DMK. Kabarnya juga pernah dapat bantuan dari kesehatan baznaz dan Dinas Sosial. Ya syukurlah, tapi kami juga akan berusaha memperjuangkan kesehatannya Dadan ini,” pungkasnya.

Pos terkait