LINGKARPENA.ID | Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengaku sudah memerintahkan kepada seluruh kecamatan agar memeriksa bantuan sumur bor yang dibiayai APBD-2 apakah keberdaannya optimal atau tidak.
Menurutnya, anggaran untuk sumur bor itu rata-rata Rp 80 – 180 jutaan, sehingga dirinya ingin semua elemen ikut mengkroscek ulang kedalaman sumur tersebut termasuk apakah sumur tersebut ada air nya atau tidak.
“Saya lebih mencermati saat kemarau ini pembagunan sumur bor Dinas Perkimsih kroschek ulang kedalamannya dan pastikan airnya ada. PPK pun setelah pekerjaan selesai, chek ulang untuk memastikan sesuai atau tidaknya pekerjaan. Bisa jadi pekerjaan mereka (pihak ketiga) ngaco” tegas Marwan kepada Lingkarpena.id, Kamis (21/9/2023).
Dirinya menegaskan, jangan sampai sumur bor tidak berfungsi sedangkan sumur gali bersampingan ada airnya, itu adalah contoh yang tidak baik yang harus menjadi perhatian kita semua jangan sampai setiap tahun ada daerah yang kekurangan air.
“Program kita tiap tahun selalu ada di setiap desa untuk sarana air bersih jangan sampai tidak jelas pengerjaanya, tentunya bisa meminimalisir untuk distribusi air kan jelas sudah ada peruntukannya buat daerah yang memang membutuhkan. Saya pesan ke media tolong bila perlu cek kedalamannya biar jelas, kekurangan air setiap tahun biang keroknya harus jelas,” tandasnya.